​Jatim Juara Investasi, Khofifah Fokus Buka Poros Industri Baru di Titik-titik Potensial | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Jatim Juara Investasi, Khofifah Fokus Buka Poros Industri Baru di Titik-titik Potensial

Editor: MA
Rabu, 22 April 2020 17:12 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: ist/bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Baru satu tahun Indar Parawansa memimpin Jawa Timur. Namun gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu telah mencatat prestasi luar biasa. Kini Provinsi Jawa Timur mencatat nilai tertinggi baik di Pulau Jawa maupun secara nasional dalam realisasi (PMDN & PMA) Triwulan I Tahun 2020.

Total nilai yang masuk ke Provinsi Jawa Timur mencapai Rp 31,4 triliun (14,9%); disusul Jawa Barat Rp 29,9 triliun (14,2%); DKI Jakarta Rp 20,1 triliun (9,6%); Jawa Tengah Rp 19,3 triliun (9,1%); dan Riau Rp 12,8 triliun (6,0%).

"Ini menjadi salah satu kabar baik di tengah pandemi covid-19. Alhamdulillah, nilai realisasi Jatim menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa maupun nasional," ungkap Gubernur Jatim, Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (22/4).

mengaku bersyukur dengan capaian tersebut mengingat saat ini Jawa Timur tengah berada dalam situasi darurat covid-19. Menurut dia, kepercayaan para terhadap Jawa Timur didorong iklim yang sangat kondusif di Jawa Timur.

"Kami optimistis angka ini bisa jauh lebih meningkat lagi di triwulan ke 3, dan 4 tahun 2020 ini," ujar perempuan yang pernah mendapat penghargaan sebagai Pemimpin Tanggap-Tregginas dari HARIAN BANGSA itu.

menerangkan, unggulan Jatim ada di sektor industri, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Juga di sektor pertambangan, energi, dan sumber daya mineral.

Saat ini, lanjut , Jatim tengah fokus berupaya membuka poros-poros industri baru di sejumlah titik potensial. Harapannya, agar pemerataan ekonomi dan pembangunan dapat dirasakan seluruh Kabupaten/Kota di Jatim.

"Pembangunan tidak hanya berfokus di wilayah utara, tapi juga selatan Jatim. Pekan lalu, pembangunan Bandara Dhoho kediri sudah di mulai. Jika sudah jadi, maka aksesibilitas di wilayah selatan Jatim akan jauh lebih lancar," tuturnya.

"Tentunya ini akan menambah nilai jual daerah kepada yang hendak menanamkan modalnya di wilayah Kediri dan sekitarnya. Karena infrastruktur dan konektivitas menjadi salah satu kunci utama ," tambah dia.

Selain itu, Pemprov Jatim juga terus menyisir berbagai regulasi dan aturan yang dianggap menghambat laju . Langkah ini dilakukan sebagai respon atas potensi melambatnya ekonomi global.

"Banyak negara sudah masuk pada resesi. Kita berpacu dengan waktu dan harus bergerak cepat dengan pemangkasan, penyederhanaan, regulasi-regulasi yang menghambat ," imbuhnya.

Seperti diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi Triwulan I Tahun 2020, dengan total mencapai Rp210,7 triliun dan berarti terjadi kenaikan 8,0% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp195,1 triliun. Kenaikan besar tersebut dialami Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang meningkat sebesar 29,3%.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan nilai realisasi triwulan pertama sudah mencapai 23,8% dari target tahun 2020 sebesar Rp886,1 triliun.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video