Mutasi Delapan Kali, Bupati Bojonegoro Tak Pernah Libatkan Baperjakat
Editor: .
Wartawan: Eky
Rabu, 29 April 2020 22:42 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Bupati Bojonegoro melakukan mutasi secara massal. Ada sebanyak 84 pejabat dilantik oleh Bupati Anna Muawanah di Pendopo Pemkab Bojonegoro Rabu, (29/4/20).
Mutasi ini dalam rangka penyegaran serta mengisi kekosongan jabatan. Namun, dalam pelaksanaan mutasi ini bupati tidak melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), sehingga banyak pejabat yang tak sesuai posisi golongan dan pangkat.
BACA JUGA:
Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan
Pj Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Dukung Pembangunan dan Jaga Stabilitas Keamanan
Menurut Bupati Anna Muawanah, pelantikan ini sebagai upaya penyegaran di instansi pemerintah. Selain itu, untuk mengisi kekosongan beberapa pejabat.
"Banyak pejabat di instansi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang sudah lama kosong, sehingga perlu penyegaran dan pengisian jabatan tersebut," ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto menyayangkan apa yang dilakukan bupati, karena saat pandemi Covid-19 bukan serius menangani wabah virus, tetapi malah melakukan mutasi dan pelantikan.
"Padahal baru saja kemarin dilakukan rapid test pada beberapa kepala dinas dan kepala bidang, di antara mereka ada yang hasilnya positif," ujar Wabup.
Selain itu, sejak awal pemerintahan Bupati Anna Muawanah hingga saat ini tercatat sudah melakukan sebanyak delapan kali mutasi. Namun, pada mutasi tersebut tidak pernah sekalipun melibatkan Baperjakat Bojonegoro.
"Sehingga dampaknya terjadi tumpang tindih golongan. Ada beberapa golongan yang tak pas, sebagai contoh di Dinas PU Cipta Karya ada Kabid dengan golongan III C dengan kasi golongan IV A. Sementara Kabid terjadi diisi dengan golongan III C," terang Wabup.