Banyak Kecurangan, Proyek Double Track KA Jombang-Mojokerto Jadi Sorotan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Banyak Kecurangan, Proyek Double Track KA Jombang-Mojokerto Jadi Sorotan

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Soffan Soffa
Senin, 04 Mei 2020 20:10 WIB

Pekerjaan Double Track Jombang-Mojokerto.

Dari data yang dihimpun, di Jalur Ganda Madiun-Jombang (JGMJ)-II meliputi 8 paket dari Mojokerto hingga Jombang. Untuk paket 1 dimulai dari titik Kilometer 56+000 sampai dengan Kilometer 59+300 dengan nilai Rp.89.980.028.000, -. Paket 2 dari titik Kilometer 59+300 sampai dengan Kilometer 61+700, nilai paketnya sebesar Rp 53.537.768.000,-.

Sedangkan di Paket 3 mulai dari Kilometer 61+700 sampai dengan Kilometer 64+200, dengan nilai paket Rp. 54.420.121.745,- Dan paket 4 dimulai dari Kilometer 64+200 sampai dengan Kilometer 67+000 dengan nilai Rp 43.205.700.000,-.

Bukan hanya material pekerjaan, kondisi serupa juga ditemui pada kompensasi atau pembenahan jalan terdampak pembangunan jalur ganda. Kondisi ini ditemui di paket 2, tepatnya di Dusun/Desa Karang Kedawang, Kecamatan Sooko. Di lokasi ini, kendati baru sekitar satu pekan selesai dikerjakan. Kondisinya sudah retak yang menandakan proses pengaspalan asal-asalan.

“Karena ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), praktek kecurangan tidak dapat ditolerir. Maka, kami mendesak agar aparat penegak hukum secepatnya turun tangan,” tegas Fatah.

Sementara itu pihak Kasatker Jalur Ganda Madiun Jombang (JGMJ)-II, Bagus Dharma Bhilawa saat dikonfirmasi mengatakan, jika setiap material yang dipakai sudah melewati Material Sample Sheet (MMS). Jika ada yang tidak sesuai dengan spek, pasti akan diminta untuk melakukan penggantian. 

“Sebelum dikerjakan, kami sebelumnya telah meminta mengirimkan sampel. Apabila ditemukan ketidaksesuaian, pasti diminta untuk melakukan penggantian,” terangnya melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, terkait rusaknya aspal jalan bagian kompensasi pembangunan, pihak Satker Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur memastikan jika pihaknya hanya memiliki kewajiban sekali pembayaran pekerjaan. Dalam artian, apabila muncul kerusakan kembali pembenahan menjadi tanggung jawab penyedia atau pemenang paket.

“Pembenahan jalan hanya kita berikan 1 kali kepada penyedia, dan mereka akan membenahi jalan tersebut seperti aslinya. Apabila masih muncul kerusakan, nantinya bakal difinalkan setelah pekerjaan selesai,” tandasnya. (sof/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video