Dugaan Kecurangan di Proyek Double Track, Kepadatan Tanah di Bawah Bantalan Rel Diragukan
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Soffan Soffa
Selasa, 05 Mei 2020 20:06 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Setelah sebelumnya mengungkap dugaan kecurangan dalam proyek pembangunan jalur ganda (double track) Mojokerto-Jombang. LSM Transparency and Transportation Community (TC) Jawa Timur, kembali membeber temuan baru di realisasi pekerjaan Jalur Ganda Madiun-Jombang (JGMJ) II sepanjang 24 Kilometer tersebut.
"Jika kemarin kami mengemukakan kecurangan material ballast, kayu bantalan, serta U-Ditch. Kondisi serupa (kecurangan, Red) juga terjadi di bagian uruk atau material tanah yang digunakan," terang Ketua TC Jawa Timur, Joko Fatah Rachim, Selasa (5/4/2020).
BACA JUGA:
DPUPR Mojokerto Garap Rekonstruksi Dua Ruas Jalan
Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan Mojokerto Rehab Ruang Kelas SDN Jeruk Seger
Tujuan Pemkot Mojokerto Tingkatkan Kualitas Jalan
Dulu Rusak, Sekarang Warga Merasa Nyaman Lalui Jalan Raya Desa Ngelo
Dalam realisasi timbunan tanah yang dipergunakan sebagai tempat rel, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Mulai dari stripping atau pengelupasan lapisan tanah bawah sedalam 1 meter yang untuk selanjutnya, dilakukan pengurukan.
"Dalam prosesnya, tahapan ini tidak dilakukan oleh penyedia/kontraktor, padahal pengelupasan merupakan pekerjaan awal yang sangat penting," bebernya.
Material lain yang juga ditiadakan adalah geotech. "Kami berkeyakinan jika kondisi tanah dari mulai paket 1 - 8 sama. Tapi penggunaan geotech hanya di beberapa titik, tidak menyeluruh," ujarnya.