Kejam, Jika Pengusaha Manfaatkan Covid-19 untuk PHK Karyawan, Ganti Tenaga Outsourcing
Editor: MMA
Sabtu, 06 Juni 2020 11:06 WIB
Selain itu, Kiai Asep juga memobilasi para kiai dan habaib untuk munajat kepada Allah SWT. Mantan Ketua PCNU Kota Surabaya itu menggelar salat malam, istighatsah, dan doa bersama secara khusus untuk Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Sebelumnya, selama sembilan kali Kiai Asep menggelar munajat nasional. Munajat tiap malam Jumat itu dimulai sejak Nisfu Sya’ban dan diakhiri pada Kamis (4/6/2020) lalu. Berbeda dengan munajat lokal untuk Surabaya Raya yang pesertanya para kiai dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, munajat regional dan nasional pesertanya para kiai dan habaib dari daerah seluruh Jawa Timur.
Meski demikian, munajat khusus Surabaya Raya sangat vital. Sebab di kota Surabaya dan Sidoarjo inilah penyebaran virus corona paling besar dan terus bertambah. Bahkan 70 persen dari total jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur berada di dua kota ini, terutama Surabaya.
Karena itu Kiai Asep lalu berinisiatif menggelar munajat khusus untuk Surabaya Raya. Muajat ini terus berlangsung. Jumat (5/6/2020) tadi malam adalah malam kelima untuk munajat Surabaya Raya. Ikhtiar untuk menghilangkan covid-19 itu digelar tiap malam hingga 8 Juni mendatang.
Dalam munajat tadi malam, Kiai Asep mengajak masyarakat agar selalu membaca istighfar. Menurut putra salah satu kiai pendiri NU, KH Abdul Chalim, itu membaca istighfar akan menghilangkan kegundahan dan memberi jalan keluar. “Ini menurut Hadits,” kata Kiai Asep sembari membaca Hadits tersebut.
Selain itu Kiai Asep juga minta masyarakat secara istiqamah membaca kalimat lailaha illallah dan lahaula walaquwwata illa billah. Dua kalimat ini, kata Kiai Asep, akan menghilangkan virus corona sekaligus menyelamatkan kita dari Covid-19. “Saya kalau salaman selalu membaca lahaula walaquwwata illa billah dan lailaha illallah,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com.
Acara munajat ini diakhiri doa bersama yang dipimpin secara bergantian oleh para kiai. Antara lain oleh KH Munif (MUI Surabaya), Syaikh Barkawi (ulama dari Universitas Al-Azhar Mesir yang bertugas di Amanatul Ummah), KH Ahyar (Surabaya), KH Fathurrochman (Wakil Ketua PCNU Surabaya), KH Abdi Manaf (mantan Ketua PCNU Sidoarjo) dan para kiai lain dari Gresik, Sidoarjo dan Surabaya. Sedang doa pamungkas dipimpin oleh Kiai Asep Saifuddin Chalim. (tim)