Untuk Kemajuan Madura, Rektor UTM Minta Pembangunan Madura Jadi Satu Klaster
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Subaidah
Minggu, 14 Juni 2020 02:06 WIB
Kemudian yang kedua, dalam pengembangan industri, hulu-hilirnya harus berada di wilayah Madura. "Sejak adanya jembatan Suramadu, hingga saat ini belum berfungsi sebagai jembatan kesejahteraan. Karena hingga saat ini masih menjadi jembatan penyeberangan saja. Sehingga ini perlu menjadi evaluasi kita bersama," paparnya
"Madura memiliki potensi alam yang besar, seperti halnya jagung, garam, dan migas. Saat ini perlu adanya atensi pemerintah, agar kegiatannya, baik hulu maupun hilirnya dilakukan di pulau Madura," ujarnya.
Ketiga, ia berharap pimpinan daerah bisa memperbaiki regulasi investasi, sehingga investor lebih leluasa menanamkan modalnya di Pulau Madura. "Saya berharap kepada keempat bupati kita untuk bergandengan tangan bersama, agar pengembangan di Madura bisa lebih fokus dan efektif," terangnya.
Syarif berharap 4 bupati di Madura bisa memperbaiki regulasi, agar pembangunan klaster kawasan Madura dapat terealisasi. "Apalagi, menyambut Perpres nomor 80 tahun 2019, nilai proyeknya cukup besar, empat kali APBD Pulau Madura. Angkanya mencapai Rp 42 triliun dengan 38 proyek. Kalau hanya mengandalkan APBD-nya, pembangunan Madura tidak akan berjalan dengan lancar," pungkasnya. (ida/uzi/rev)