Instruksi Mega Disambut Instruksi Jihad Qital, AS Hikam: Aparat Saatnya Turun
Editor: MMA
Sabtu, 27 Juni 2020 07:58 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr. Muhammad Atho'illah Shohibul Hikam, M.A., menegaskan bahwa aksi demo menolak RUU HIP, yang digelar Aliansi Nasional Antikomunis (ANAK) NKRI yang diwarnai insiden pembakaran bendera PDIP, berpotensi menjadi "casus belli" (insiden perang-Red). Menurut AS Hikam - panggilan Muhammad Athoillah Shohibul Hikam -, konflik itu bisa berdampak serius terhadap stabilitas politik dan keamanan nasional. Karena itu mantan Menteri Riset dan Teknologi pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu minta aparat hukum turun tangan untuk meredam.
“Karena upaya mencari solusi melalui jalan hukum, sebagaimana yang ditempuh oleh PDIP, melalui instruksi Ketum DPP partai tersebut, Megawati Sukarnoputri (MS), malah ditanggapi oleh pihak ANAK-NKRI dengan mengeluarkan instruksi Siaga I,” tegas pria asal Tuban Jawa Timur itu - dalam Hikam Reader.com.
BACA JUGA:
Dukung Bumbung Kosong di Pilkada Gresik 2024, Bagus: Saya Ikuti Omongan Bu Mega Malah akan Disanksi
Anggota Fraksi PDIP DPRD Gresik Dilarang Gadaikan SK untuk Pinjam Uang di Bank
Konsolidasi Internal Digalakkan, Murdi Optimis Paslon yang Diusung PDIP Menang
Percaya Doa Ibu, Ganis Rumpoko Warisi Karakter Ayahnya
Hikam lalu mengungkap isi instruksi siaga l dari pihak ANAK-NKRI yang berisi lima poin, yaitu:
1. Mengadakan apel siaga bagi seluruh rakyat untuk ganyang komunis.
2. Anggota aliansi diminta waspada dan siaga I untuk sewaktu-waktu MENGHADAPI SERANGAN kelompok Trisila. (huruf kapital dari saya, Hikam)
3. Seruan tentang kumandangkan JIHAD QITAL apabila serangan dilakukan oleh kaum komunis Trisila. (Huruf kapital dari saya, Hikam)
4. Menyosialisasikan terus (kepada anggotanya agar) mencari komunis hingga ke seluruh daerah; dan
5. Meminta anggota aliansi tidak pernah gentar dan ragu.
Menurut Hikam, respons ANAK-NKRI memang tak secara langsung menyebut instruksi-instruksi tersebut ditujukan kepada PDIP. “Tetapi orang tak perlu menjadi ahli roket ntuk tahu ke mana dan siapa targetnya, karena ia dikeluarkan pasca-insiden pembakaran bendera PDIP dan respons dari elite partai tersebut yang juga diteruskan kepada seluruh kadernya mulai dari pusat sampai di lapisan akar rumput,” tegas Hikam.
AS Hikam memprediksi, dari manuver PDIP dan ANAK-NKRI itu ada beberapa kemungkinan skenario: