Sambangi Perajin Tas, BHS Siapkan Program Geliatkan Intako Tanggulangin | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sambangi Perajin Tas, BHS Siapkan Program Geliatkan Intako Tanggulangin

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Mustain
Sabtu, 11 Juli 2020 23:15 WIB

PRODUK LOKAL: Bambang Haryo Soekartono (BHS) melihat salah satu koper saat mengunjungi Koperasi Intako, di Desa Kedensari Tanggulangin, Sabtu (11/7). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, (BHS) terus blusukan mendatangi sentra-sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sidoarjo. Kali ini BHS mengunjungi sentra Industri Tas dan Koper (Intako) di Desa Kedensari Kecamatan Tanggulangin, Sabtu (11/7).

Sekitar tiga jam, politikus Partai Gerindra ini berdialog dengan sejumlah perajin tas dan koper yang tergabung dalam Koperasi Intako, di kantor Koperasi Intako. Dalam dialog tersebut, BHS mendapatkan sejumlah keluhan masalah dari para perajin tas dan koper tersebut.

Mulai dari pemasaran yang sepi, permodalan, akses jalan yang sempit menuju Intako, kekurangan lahan parkir Koperasi Intako hingga ketergantungan bahan aksesoris tas dari China. "Banyak permasalahan di Intako ini, yang tentunya menjadi tanggung jawab saya ke depan, yang harus kita realisasikan," ungkap BHS.

Menurut BHS, pemerintah daerah harus hadir membantu terkait menurunnya pasar produk Intako, sehingga Intako bisa kembali eksis. Salah satu caranya, mendorong produk-produk Intako untuk bisa diserap oleh masyarakat Sidoarjo.

"Terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sidoarjo yang jumlahnya 14 ribu, ini bisa digerakkan untuk memakai (produk Intako). Kalau 14 ribu ASN dikalikan keluarganya, 5 orang, sudah hampir 100 ribu. Dan mereka bisa menggunakan produk tas Intako," beber mantan anggota DPR RI Periode 2014-2019 ini.

Soal permodalan, BHS mendapatkan informasi, tidak sampai satu persen dari jumlah perajin Intako yang memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). BHS menegaskan, dirinya akan mendorong sejumlah bank BUMN untuk menyalurkan pinjaman modal KUR kepada para perajin Intako.

Terkait akses jalan menuju Intako, BHS menjadikan masalah tersebut menjadi suatu prioritas menyiapkan solusinya. Misalnya adanya transportasi publik yang memudahkan masyarakat belanja ke Intako Tanggulangin. Agar masyarakat tertarik ke Intako, juga perlu ada event kebudayaan (kesenian).

Selain itu, agar Intako Tanggulangin terus dikenal masyarakat, kata BHS, perlu gencar disosialisasikan, mulai dari pemasangan videotron dekat jalan tol Sidoarjo-Surabaya, hingga promosi produk Intako Tanggulangin di Bandara Juanda dan Terminal Bungurasih.

Terkait ketergantungan bahan baku aksesoris tas, BHS menyatakan, seharusnya industri aksesoris harus ada di Indonesia. Sebab produk Intako sudah diakui di kancah internasional.

"Saya akan desak Menteri Perindustrian untuk mendorong industri yang mau pengembangan di Indonesia, mendirikan industri aksesoris. Jika saya diamanahi sebagai bupati Sidoarjo, saya siap memfasilitasi tempat untuk industri aksesoris di Sidoarjo," tegasnya.

Ketua Koperasi Intako, Makhbub Junaedi mengatakan, program yang disampaikan BHS terkait Intako, sangat realistis dan baik. Dan jika bisa diwujudkan, semakin memajukan Kabupaten Sidoarjo.

Kata Junaedi, apa yang telah disampaikan BHS, masalah yang riil di masyarakat. "Dan beliau harus mendengar itu dari masyarakat. Biar ketika beliau mendapatkan amanah menjadi W-1 (Bupati Sidoarjo) bisa direalisasikan," cetus Junaedi.

Junaedi berharap semua persoalan Intako yang sudah disampaikan kepada BHS, saat nantinya yang bersangkutan menjadi Bupati Sidoarjo, tidak lupa dan bisa direalisasikan semua.

"Kami para UKM akan tetap support dan bantu agar Sidoarjo menjadi lebih baik," tandas Junaedi seraya menyatakan, anggota Koperasi Intako ada 287 owner UKM tas dan Koper, di mana satu owner bisa membawahi 10 pengrajin tas dan koper. (sta/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video