Kabag ULP Ungkap 2 Kali Serahkan Uang ke Saiful Ilah: Pak Bupati Bilang Sedang Banyak Kebutuhan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Catur Andy
Rabu, 15 Juli 2020 21:08 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kabag ULP Pemkab Sidoarjo Sanadjihitu Sangaji kembali memberikan keterangan yang menyudutkan Bupati Sidoarjo nonaktif Saiful Ilah dalam sidang di Pengadilan Tipikor Surabaya, Rabu (15/7/2020).
Dia mengaku dua kali menyerahkan uang kepada Saiful Ilah. Uang Rp 200 juta dari Ibnu Gofur, dan Rp 50 juta dari dia sendiri.
BACA JUGA:
Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif
Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo Minta KPK Buka Blokir Rekening Suami dan Anak
Kuasa Hukum Siska Wati Minta Semua Pejabat yang Terima Aliran Dana Intensif Pajak Sidoarjo Diusut
Rombongan Pendemo Bupati Sidoarjo di Gedung KPK Alami Kecelakaan di Tol Madiun, Satu Meninggal Dunia
Menurutnya, sebagai anak buah dia selalu loyal. Ketika pimpinan butuh, ia pun berusaha membantu. "Karena beberapa kali, saat bertemu dengan saya maupun ketika rapat dengan beberapa kepala dinas lain, pak bupati bilang sedang banyak kebutuhan," kata Sangaji saat menjadi saksi dalam sidang terdakwa Saiful Ilah.
Sangaji mengaku sempat mengusulkan meminta bantuan ke Ibnu Gofur dan Totok Sumedi, kontraktor yang biasa dapat proyek di Pemkab Sidoarjo. "Tapi katanya tidak usah. Lewat saya saja," lanjut Sangaji.
Dia lantas berinisiatif menghubungi Ibnu Gofur. Pertemuan awal, Sangaji mengajukan permohonan untuk bantuan ke Ambon Rp 100 juta. Di akhir pertemuan juga disampaikan bupati sedang banyak kebutuhan. Kemudian dijanjikan beberapa hari oleh Gofur.
Selang beberapa hari, kemudian ada pertemuan di sebuah hotel di Mojokerto. Gofur memberikan uang Rp 300 juta. "Saya ambil Rp 100 juta sebagaimana permintaan saya untuk bantuan ke Ambon. Yang Rp 200 juta saya serahkan ke pak bupati," tegasnya.
Besoknya, dia datang ke rumah dinas bupati Sidoarjo. Menyerahkan uang itu. "Setelah bertemu pak bupati, saya diajak ke ruang belakang. Saya sempat ditanya berapa, kemudian saya jawab Rp 200 juta dan kemudian saya taruh di meja," urai Sangaji.
Saat menyerahkan uang itu, dia mengaku ada Teguh, ajudan bupati di sana. Sangaji yakin Teguh melihatnya, karena dia mengeluarkan uang dari tas dan menaruhnya ke meja.
Tapi, Teguh yang juga dihadirkan dalam sidang ini mengaku tidak melihat. Diakui ada Sangaji malam itu menghadap bupati, tapi Teguh tak melihat ada penyerahan uang.
Simak berita selengkapnya ...