Dirut Petrokimia Gresik Lakukan Penandatanganan LoA
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Jumat, 31 Juli 2020 12:38 WIB
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menandatangani seluruh Letter of Agreement (LoA) dengan penyedia gas alam sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2020.
Hal ini sebagai bentuk implementasi penyesuaian harga gas bumi atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia No. 89K/10/MEM/2020.
BACA JUGA:
PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste
Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian
Milenial Petrokimia Gresik Kampanyekan Pemupukan Berimbang di Sentra Tani Bawang Putih Tawangmangu
Penandatanganan dengan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) dilakukan secara virtual dan disaksikan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto di Jakarta, Kamis (30/7).
Sebelumnya, Petrokimia Gresik juga telah menandatangani LoA dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya, yaitu Kangean Energy Indonesia (KEI) dan Pertamina Hulu Energi - West Madura Offshore (PHE WMO).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengungkapkan, kebijakan penyesuaian harga gas dari Kementerian ESDM akan meningkatkan daya saing industri nasional, termasuk industri pupuk.
Karena gas alam merupakan bahan baku penting untuk memproduksi pupuk bersubsidi jenis Urea, NPK, dan ZA.
"Bahkan komponen biaya gas memiliki porsi hingga 70 persen dalam struktur biaya produksi pupuk Urea. Sehingga dengan adanya penyesuaian harga gas ini dampaknya tentu akan mendukung ketahanan pangan nasional," ujar Rahmad.
Adapun penyesuaian harga gas bumi diatur untuk 7 sektor, salah satunya industri pupuk, di mana harga pada titik serah pengguna (plant gate) ditetapkan pada kisaran harga US$ 6 per MMBTU (Million British Thermal Units).
"Dengan penyesuaian harga gas terbaru ini, kami memproyeksikan Petrokimia Gresik dapat menghemat biaya sebesar Rp743,97 miliar," jelas Rahmad.
Lebih jauh Rahmad menjelaskan bahwa penyesuaian harga gas membantu meningkatkan efisiensi perusahaan dalam menghadapi persaingan global.
Efisiensi ini sejalan dengan program Transformasi Bisnis yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak tahun 2019 melalui perbaikan dan peningkatkan efisiensi value chain.