Shalat Id di Lamongan Terapkan Protokol Kesehatan, Bupati Fadeli Kurban 15 Sapi dan 10 Kambing | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Shalat Id di Lamongan Terapkan Protokol Kesehatan, Bupati Fadeli Kurban 15 Sapi dan 10 Kambing

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Jumat, 31 Juli 2020 16:57 WIB

Bupati Fadeli usai sholat Idul Adha di Masjid Agung Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Sholat Idul Adha di Masjid Agung Lamongan (MAL) berlangsung lancar, Jum'at (31/7). Jamaah pun tertib menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan takmir.

Protokol kesehatan yang dijalankan mulai dari wajib masker, jaga jarak antar jamaah, pengecekan suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, menyediakan kantong plastik untuk alas kaki jamaah, dan mempersingkat sholat dan khutbah.

Bertindak sebagai imam adalah KH Abdul Aziz dan khotib oleh KH Maksum Luthfillah (Gus Maksum), ibadah dilangsungkan singkat. Dimulai pukul 06.10, selesai pukul 06.40.

Bupati Fadeli bersama Forkopimda juga melaksanakan sholat Idul Adha di MAL.

Tahun ini, Fadeli berkurban sejumlah 15 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Kurban ini dibagi di berbagai tempat, termasuk di MAL dan Masjid Al Azhar. Sapi terberat berbobot 750 kilogram, dan sapi lainnya rata-rata berbobot 500 kilogram.

Sementara Gus Maksum dalam khutbahnya menekankan untuk membantu yang lemah, yang kena musibah, lebih-lebih di masa pandemi.

Menurut dia, Idul Adha kali ini berbeda, tanpa takbir keliling, tanpa ada pemberangkatan jamaah haji karena Corona. Untuk itu, di momen Idul Adha 1441 ia mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur, menjalani aturan yang ada.

"Mari jadikan momen ini untuk menjadi hamba Allah yang bersabar, termasuk menjalankan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah. Tidak hanya di masjid saja, tapi di fasilitas umum, di pasar-pasar," pesannya.

Menurutnya, tidak melaksanakan protokol kesehatan adalah bagian dari keegoisan. Misalnya karena merasa muda dan sehat, enggan memakai masker.

"Mari jadi hamba Allah yang memiliki kepedulian, di tengah pandemi yang berdampak pada ekonomi. Tidak layak menjadi umat Rasulullah, ketika berkecukupan tapi tidak mau berkurban," ujarnya. (qom/rev) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video