Ketua DPRD Jepara Meninggal Positif Covid-19, Saat Kunker di DPRD Gresik Diterima Anggota Komisi IV | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ketua DPRD Jepara Meninggal Positif Covid-19, Saat Kunker di DPRD Gresik Diterima Anggota Komisi IV

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Senin, 03 Agustus 2020 08:52 WIB

Kantor DPRD Gresik, di Jalan KH. Wachid Hasyim, Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Kabupaten , Imam Zusdi Ghozali meninggal dunia pada hari Sabtu, 1 Agustus 2020. Almarhum meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, dan dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Sebelum meninggal, Ketua DPRD Kabupaten bersama anak buahnya sempat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke DPRD Gresik, Jawa Timur, untuk membahas soal penanganan Covid-19.

Setelah pulang dari Kunker di , Politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang masih berusia 49 tahun ini mengeluhkan sakit.

Dia langsung dilakukan perawatan di RSUD Sunan Kalijaga, Demak, Jawa Tengah, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, kemudian meninggal dunia.

Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Dewan (Setwan) Gresik membenarkan, kalau Ketua DPRD Kabupaten Imam Zusdi Ghozali sempat melakukan kunker di sebelum meninggal.

"Iya benar. Almarhum Ketua DPRD sebelum meninggal kunker di ," ujar Hari Syawaludin kepada BANGSAONLINE.com, Senin (3/8) pagi.

Menurut Hari, saat kunker Ketua DPRD bersama rombongan diterima oleh Anggota Komisi IV yang membidangi penanganan Covid-19 di ruang Paripurna .

Ketika itu, lanjut Hari, kunker dilakukan pada hari Senin (27/7) pagi. Rombongan diterima Anggota Komisi IV Noto Utomo (Fraksi PDIP) dan Dawam (Fraksi Gerindra). "Yang pasti bukan pimpinan DPRD yang menerima," terang mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik ini.

Hari menegaskan, protokol kesehatan tetap dijaga saat menerima kunker Ketua DPRD .

"Sebelum rombongan Ketua DPRD diterima, cuci tangan pakai hand sanitizer, dan pemeriksaan suhu tubuh (thermo gun) dilakukan. Saat di-thermo gun suhu menunjukkan angka 36 derajat, makanya diizinkan masuk," katanya.

Kemudian, saat melakukan pertemuan, jaga jarak di ruang paripurna sesuai protokol kesehatan. Tak ada jabat tangan, dan tak ada prosesi tukar cinderamata.

Hari mengungkapkan, pertemuan waktu itu berlangsung singkat sekitar 10 menit. Sebab, saat itu ada demo.

"Untuk itu, Ketua DPRD meminta materi yang dibutuhkan soal Covid-19 dikirim via email. Ya materi akhirnya kami kirim via email ke Ketua DPRD . Jadi, semua protokol kesehatan standar Covid-19 telah dijalankan," ungkapnya.

Hari mengungkapkan, setelah pihaknya pada Sabtu, 1 Agustus 2020, mendapat kabar Ketua DPRD meninggal positif Covid-19.

Anggota Kondisi IV yakni Noto Utomo dan Dawam pada Sabtu, 1 Agustus siang langsung melakukan rapid test di rumah sakit.

Noto Utomo, kata Hari, lakukan rapid test di RS Mabarrot Bungah, dan Dawan di RS Petrokimia Gresik (PG). Hasilnya ? " Keduanya dinyatakan non reaktif, " jelasnya.

Hari juga menambahkan, Ketua DPRD dan rombongan sebelum melakukan Kunker ke juga sudah melakukan protap kesehatan standar Covid-19. Yaitu, berupa rapid test (tes cepat). Sebab, itu merupakan prosedur untuk masuk wilayah lain di saat pandemi Covid-19.

"Logikanya Ketua DPRD dan rombongan bisa berangkat Kunker ke setelah hasil rapid test-nya negatif. Hal itu yang juga dilakukan sebelum kunker ke daerah lain," imbuhnya.

Hari menyatakan, bahwa gedung setiap dua hari sekali dilakukan penyemprotan disinfektan. "Langkah ini untuk menghindari sebaran Covid-19, " pungkasnya.

Sementara Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik, Tarso Sagito, S.H., M.Hum., menyatakan turut menerima Kunker rombongan Ketua DPRD .

Ketika itu, lanjut Tarso, dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ikut menemui selain dirinya, juga ada Kepala Bappelitda (Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah) Herman TH Sianturi, dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sentot Supriyohadi.

Menurut Tarso, saat itu juga ada rombongan Kunker dari DPRD Bangkalan, Madura.

"Untuk materi yang mereka pelajari penanganan Covid-19, serta realokasi dan refocusing anggaran APBD 2020 untuk penanganan pandemik Covid-19. Karena materi sama, kunker 2 rombongan DPRD dan Bangkalan dijadikan satu di ruang rapat paripurna," terang Tarso kepada BANGSAONLINE.com, Senin (3/8).

Tarso juga mengatakan protokol kesehatan tetap ditegakkan saat melakukan pertemuan. "Saat dialog pun jaga jarak dan tak ada jabat tangan. Saya pun jauh waktu itu dengan rombongan," pungkasnya. (hud/dur)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video