Putra Mahkota Saudi Kerahkan Pasukan Harimau untuk Bunuh Mantan Mata-mata
Editor: Choirul
Jumat, 07 Agustus 2020 15:01 WIB
Menurut gugatan itu, penargetan Saad al-Jabri adalah bagian tak terpisahkan dari kampanye Pangeran untuk meredam perbedaan pendapat.
Gugatan menuduh bahwa Bader Alasaker, Direktur Eksekutif Yayasan Pangeran Mohammed Bin Salman bin Abdulaziz (juga dikenal sebagai Yayasan MiSK), membangun jaringan "Agen rahasia yang telah dia sebarkan untuk menargetkan individu yang melemahkan Pangrean Salman, di Amerika Serikat".
MiSK adalah organisasi amal Pangeran Mohammed yang bertujuan untuk mengembangkan pemuda Saudi, agar dapat berkontribusi pada ekonomi masa depan negara, melalui pendidikan, media kreatif dan digital, inisiatif teknologi, budaya dan seni. MiSK dikenal karena mengirim siswa Saudi ke universitas bergengsi di AS melalui beasiswa.
Mengenai operasi rahasia, gugatan, menuduh bahwa terdakwa lain yang tak dikenal, John Doe 1, "Melakukan pengawasan fisik kepada apartemen keluarga Dr Saad, di Mandarin Oriental di Boston, Massachusetts, sekitar September 2017, dan berusaha mengakses masuk rumah Dr Saad," sebagai bagian dari plot.
Gugatan itu mengatakan rencana membunuh al-Jabri, warga negara ganda Arab Saudi dan Malta, digagalkan setelah anggota kelompok Pasukan Harimau, meskipun memasuki Kanada melalui pos yang berbeda, gagal meyakinkan agen Badan Perbatasan Kanada, bahwa mereka tidak saling kenal.
Gugatan menegaskan bahwa Pageran telah memerintahkan penahanan dua anak al-Jabri yang hilang pada pertengahan Maret, dan bahwa kerabat lainnya juga telah ditangkap dan disiksa. "Semua dalam upaya untuk memancing Dr Saad kembali ke Arab Saudi agar bisa kembali, lalu dibunuh."
Gugatan ini merupakan tuduhan yang belum terbukti.
sumber : aljazeera