Tembakau Petani Probolinggo Tak Terbeli, Gara-gara Gudang Pabrikan Masih Tutup
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Andi Sirajudin
Sabtu, 29 Agustus 2020 14:12 WIB
Senada, Mohammad Hasan, petani tembakau asal Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton juga mengaku resah atas sikap beberapa gudang tembakau yang hingga saat ini belum buka dan tak bisa membeli tembakau petani.
"Ini harus menjadi perhatian bersama. Kami berharap Pemkab Probolinggo melalui dinas terkait turun tangan dengan masalah ini. Kalau ini dibiarkan, jelas saja banyak petani jadi korban. Lebih-lebih saat ini musim pandemi Covid yang banyak petani tembakau sudah mengeluarkan uang dengan cara pinjam bank," tegas Hasan.
Sementara, Ketua Asosiasi tembakau" rel="tag">Petani Tembakau (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudakkir, juga menyayangkan sikap pabrikan atau gudang yang hingga saat ini belum buka. Mudakkir juga mengaku pihaknya dalam waktu dekat berencana akan mendatangi kantor DPRD setempat, untuk memprotes sikap pabrikan yang hingga saat ini masih belum buka.
"Insyaallah, Selasa depan, kami akan mendatangi kantor Dewan. Saya akan membawa permasalahan itu untuk dibahas dikantor DPRD. Kita juga prihatin sikap OPD terkait seperti Disperindag dan Bea Cukai yang hanya bisa mengambil cukai-nya. Namun, tak bisa memperjuangkan kebutuhan petani," tegas Mudakkir, saat dikonfirmasi BANGSAONLINE, via telfon selulernya.
Hingga berita ini diunggah, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan, Nanang Trijoko belum berhasil dikonfirmasi. Dihubungi melalui selulernya, ia tak menjawab.
Begitu juga, Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagangan melalui Sekertarisnya, Taufik Alami juga belum berhasil dikonfirmasi BANGSAONLINE, Sabtu (29/8). (ndi/ns)