Wali Kota Risma Tinjau Progres PLTSa hingga Akses Jalan Menuju GBT
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 01 September 2020 20:44 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersama jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Selasa (1/9/2020). Ia meninjau unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang nantinya akan segera diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Sebelum hari "H" peresmian itu tiba, Wali Kota Risma mengungkapkan bahwa tim dari presiden akan melakukan peninjauan lokasi terlebih dahulu. Oleh karena itu, ia memastikan berbagai progres PLTSa berjalan sesuai dengan target. Baik pengerjaan software maupun hardware-nya.
BACA JUGA:
One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
“Para ahli yang kami datangkan dari Tiongkok itu mulai bekerja sekitar tanggal 19 Agustus. Beliau baru tiba di Indonesia beberapa waktu lalu karena terkendala Covid-19. Setelah sampai, mereka juga dikarantina dan tes swab. Setelah turun hasilnya mereka baru bisa bekerja,“ ungkap Risma.
Setelah tim ahli beberapa hari ini bekerja, ia meminta laporan apa saja yang sudah dilakukan dan sejauh mana perkembangannya. Makanya, ia meminta kepada PT Sumber Organik (SO) untuk berdiskusi mempercepat perampungan yang semula dijadwalkan akan selesai pada Oktober mendatang.
“Saya beri waktu tiga hari untuk membahas perencanaan baru, pasca terkendala Covid-19. Setelah selesai hari Jumat (4/9/2020), kita rapatkan dengan tim ahli kita. Kita punya tim ahli dari universitas di Surabaya yang kita ajak untuk memantau perkembangan dari TPA ini. Setelah laporan pengerjaan dari ahli yang selesai hari Jumat itu, kami akan adakan rapat bersama,” jelasnya.
Di samping itu, sebelum diresmikan Wali Kota Risma akan menunggu hasil finalisasinya dari para ahli yang akan segera dikirim. Menurutnya, untuk program-programnya dipastikan harus terkontrol dengan software sehingga lebih mudah melakukan pemantauan. Terutama saat memantau dengan peralatan dan suhu yang tinggi. “Jadi alat-alatnya harus termonitor dengan sebaik mungkin,” papar dia.
Simak berita selengkapnya ...