Dikenal Sosok Berjiwa Sosial Tinggi, Keluarga Sengaja Sembunyikan Kasus Parti Liyani dari Sang Ibu
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Bambang Dwi Julianto
Kamis, 10 September 2020 22:32 WIB
NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Sekian tahun kasus yang menerpa Parti Liyani (46), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Kedok RT 4 RW 5, Desa Kebon Agung, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk yang bekerja di Singapura. Namun, sampai saat ini Kasmi, ibunda Parti Liyani, tidak mengetahui kalau anaknya sedang berjuang mencari keadilan.
Ternyata, kasus yang menimpa Parti Liyani memang sengaja dirahasiakan oleh pihak saudara, agar sang ibu tidak mengetahuinya. Menurut keterangan Sabikan, adik ipar Parti Liyani, kakak iparnya terjerat tuduhan mencuri barang majikannya. Kasus itu terjadi sekitar empat tahun lalu, 2016.
BACA JUGA:
Dua PMI asal Banyuwangi Alami Gangguan Jiwa Setelah Dipulangkan dari Malaysia
Kantor Imigrasi Blitar Deportasi Gadis Berkewarganegaraan Ganda ke Singapura
Indonesia Berkibar di Singapura, Raih 11 Emas dalam Asia Arts Festival 2023
IDI Disponsori Singapura dan Malaysia?
"Memang saya dan saudara menyimpan rahasia ini, agar ibu tidak sampai mengetahui," kata Sabikan, kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (11/09).
Sabikan lalu menceritakan perjalanan kasus yang menimpa Parti Liyani, anak keenam dari sembilan bersaudara pasangan (alm) Suban dan Kasmi.
Awalnya pada sidang di Pengadilan Singapura, Parti dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman selama 2,5 tahun. Atas putusan itu, Parti kemudian mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Negeri Singapura hingga dinyatakan tak bersalah dan bebas murni.
(Parti Liyani (kanan) semasa muda. foto: BAMBANG DWI JULIANTO/ BANGSAONLINE)
Sejak mengetahui atas berita bebasnya Parti Liyani, lanjut Sabikan, saat ini pihak keluarga hanya menunggu kepulangan sang kakak ipar agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
"Ibu saya sudah mengetahui atas kejadian ini, dan langsung berkomunikasi dengan kakak," terangnya.
Lebih jauh, Sabikan menceritakan bahwa Parti Liyani merupakan sosok yang berjiwa sosial tinggi. Parti sempat membeli rumah dan tanah hasil jerih payahnya bekerja di Singapura. Lalu rumah dan tanah itu digunakan untuk sekolah PAUD, TK, dan Posyandu.
Parti sengaja mempersilakan rumahnya dimanfaatkan warga setempat, tanpa menarik biaya sewa.
Simak berita selengkapnya ...