Harga Anjlok, Ratusan Petani Tembakau Probolinggo Ngeluruk Gudang Pabrikan dan Kantor Pemkab
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Andi Sirajudin
Rabu, 16 September 2020 16:43 WIB
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Klasik. Kata itulah yang pantas menggambarkan nasib tembakau" rel="tag">petani tembakau di Probolinggo. Begitu masuk masa panen, harga daun bahan baku rokok itu anjlok. Rabu, (16/9) ratusan tembakau" rel="tag">petani tembakau yang berada di 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Probolinggo melakukan aksi demo ke sejumlah gudang pabrikan tembakau di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Aksi demo ini dilatarbelakangi anjoknya harga tembakau akhir-akhir ini anjlok. Di tingkat petani, harga tembakau hanya dihargai 18-20 ribu per kilogramnya.
BACA JUGA:
Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, BPN Kabupaten Probolinggo Gelar Pelatihan
Tolak RPP Kesehatan, Ratusan Petani Tembakau di Pamekasan Tanda Tangani Petisi
Sekdakot Probolinggo Apresiasi Pengembangan Sektor Pertanian di Lingkungan Pondok Pesantren
Titik pertama aksi dimulai dari pabrik tembakau Gudang Garam. Massa yang berkumpul di depan pintu masuk gudang pabrikan itu merengsek masuk untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemilik gudang.
Di Gudang Garam itu, massa ditemui langsung Suvervisor Gudang Garam Paiton, Boy Jonathan. Di hadapan massa Boy mengatakan siap menampung seluruh aspirasi atau tuntutan yang disampaikan para pendemo.
"Kita sudah ambil sesuai dengan kualitas tembakau petani. Kita ambil terendah dengan harga Rp 27 ribu-36 ribu. Tergantung kualitas tembakau dan kita tetap komitmen ambil tembakau petani di Probolinggo, dan gudang kita tak akan tutup sebelum tembakau di sini habis," ujar Boy Jonathan kepada para pendemo.
Setelah menyampaikan tuntutannya, massa bergerak menuju gudang pabrikan ke CV. Rejo Hasil yang merupakan gudang penyuplai ke PT. Djarum. Di depan pabrik itu, lagi-lagi ratusan petani menyampaikan tuntutannya dengan pengalawan petugas gabungan dari TNI dan Polri.
Selanjutnya, massa bergerak ke PT. Sadana yang merupakan gudang milik PT. Sampoerna untuk menyampaikan aksinya. Dari sana, masa kemudian bergerak menuju Kantor Pemkab dan berakhir menuju ke kantor DPRD setempat.
Koordinator Aksi, Mohammad Ziaul Haq mengatakan demo ini dilakukan sebagai bentuk luapan kekecewaan tembakau" rel="tag">petani tembakau karena harga tembakau yang tak dihargai sejumlah gudang tembakau.