Beras Bantuan Kemensos Melalui Bulog Tak layak Konsumsi, Warga Segobang Banyuwangi Mengeluh
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Teguh Prayitno
Selasa, 29 September 2020 15:36 WIB
"Kami sebenarnya sudah mewanti-wanti Bulog, sebelum program ini jalan," ujarnya.
Dinsos pun mengakui telah menerima banyak keluhan terkait BSB tersebut. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog untuk mengganti beras medium yang tak layak konsumsi itu.
"Kemarin juga ada kasus seperti itu, tetapi sudah diganti berasnya oleh Bulog," ungkap Bambang.
Sementara itu, pihak Bulog Banyuwangi menepis anggapan jika beras medium yang dibagikan kepada penerima bansos beras tersebut tidak layak konsumsi.
"Beras medium yang kami bagikan ke penerima bantuan itu lebih baik jika dibanding dengan beras raskin dahulu. Jadi masih layak konsumsi," kata Jusri Fakih, Kepala Bulog Banyuwangi saat dikonfirmasi beberapa wartawan di kantornya.
Menurutnya, beras berwarna kuning karena telah lama disimpan di gudang lebih dari tiga sampai enam bulan lebih, sehingga beras yang dahulunya berwarna putih berubah warna.
"Tetapi jika dibandingkan dengan beras yang biasa diterima program BNPT, ya jelas beda. Karena program BNPT mendapatkan jenis beras premium, jika program bantuan sosial ini, berupa beras medium," ungkapnya.
Kendati demikian, pihak Bulog akan siap mengganti beras medium dari program bansos beras tersebut yang dinilai memang betul-betul tidak layak konsumsi.
"Kami siap ganti jika beras itu betul-betul tidak layak konsumsi," pungkasnya. (guh/zar)