Hari Kesaktian Pancasila, GM FKPPI Jatim: Momentum Rekonsiliasi Nasional
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Kamis, 01 Oktober 2020 17:56 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di momen peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10/2020), semua elemen bangsa diharapkan tidak memperuncing perbedaan sejarah kelam. Namun fokus untuk memperkuat konsensus ideologi Pancasila, UUD 1945, serta tekat bulat menjaga NKRI untuk kemajuan bangsa.
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Daerah (PD) XIII Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) Jatim, Agoes Soerjanto dalam refleksi nasional jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
BACA JUGA:
Kapolres Ngawi Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Khofifah: Pancasila Sumber Kekuatan Bangkit Lebih Cepat
Tujuh OKP Menilai Pernyataan Bupati Sidoarjo Bentuk Ajakan Waspadai Radikalisme
Kirim Doa Pahlawan Revolusi, Hapus Sial Bangsa dan Negara
"Sejarah mencatat perjuangan semua elemen masyarakat, baik founding father maupun founding mother mampu meraih kemerdekaan. Kita juga menyadari dalam meraihnya terjadi perbedaan pendapat dan persepsi di antara kalangan anak-anak bangsa," paparnya.
"Namun, di akhir semua perbedaan pendapat dan persepsi itu, semua anak bangsa telah menyepakati konsesus nasional yakni melahirkan dan tegak lurus menjalankan ideologi Pancasila serta menjaga konstitusi UUD 1945 dan NKRI sebagai bentuk negara yang disepakati," paparnya.
Menurut Agoes, konsesus itu sifatnya final, dan tidak surut dilekang waktu, ataupun menghadapi tantangan dan gangguan apapun. "GM FKPPI Jatim menyerukan agar sejarah kelam apapun yang pernah terjadi di Indonesia boleh diingat, tapi memahaminya bahwa itu bagian dari sejarah perjalanan membangun bangsa," paparnya.
"Semua tahu, sebelum maupun sesudah peristiwa 1965 terjadi pula tragedi kemanusiaan, penghilangan nyawa secara massal. Banyak korban baik dari kalangan pemuka agama, para ulama, para kiai, juga para jenderal, para tokoh pejuang, dan kalangan sipil lainnya," paparnya.
"Marilah peristiwa kelam itu kita sadari bersama sebagai bagian dari perjalanan bangsa yang kita cintai ini. Kita rajut kembali rasa Bhinneka Tunggal Ika. Mari bergandengan tangan, saling menguatkan, fokus bersama sama bersatu memajukan negeri yang sangat kita cintai ini," harapnya.