Perkuat Sidoarjo Kota Santri, Gus Muhdlor-Subandi Siap Wujudkan Wisata Religi Terintegrasi
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Musta'in
Rabu, 21 Oktober 2020 13:17 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Paslon Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo 2020 Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)-Subandi menyiapkan sejumlah program memperkuat citra Sidoarjo sebagai Kota Santri.
Selain program menaikkan insentif Guru Ngaji dan Guru Agama, paslon yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berupaya menaikkan citra Sidoarjo sebagai Kota Santri melalui wisata reliji terintegrasi.
BACA JUGA:
Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif
Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN di BPPD Sidoarjo: Majelis Hakim Hadirkan Gus Muhdlor
Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo Minta KPK Buka Blokir Rekening Suami dan Anak
Rombongan Pendemo Bupati Sidoarjo di Gedung KPK Alami Kecelakaan di Tol Madiun, Satu Meninggal Dunia
Di Sidoarjo saat ini, terdapa sejumlah wisata reliji. Namun belum digarap serius. Diantaranya makam Dewi Sekardadu di Dusun Kepetingan Desa Sawohan Kecamatan Buduran.
Diketahui, Putri Ayu Dewi Sekardadu adalah putri Raja Blambangan, Banyuwangi (Prabu Menak Sembuyu) yang tak lain istri Syekh Maulana Ishaq. Dia merupakan ibunda Raden Paku (Sunan Giri).
Selain itu, juga ada makam KH Mas'ud (Mbah Ud) di Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, makam Mbah Djaelani di Desa Kajeksan Kecamatan Tulangan, termasuk juga wisata Pulau Lumpur Sidoarjo (Lusi) di Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon.
Untuk sejumlah wisata religi itu, masih dapat dijangkau menggunakan kendaraan melalui jalur darat. Hanya, saja untuk menuju makam putri ayu Dewi Sekardadu dan Pulau Lusi harus dijangkau menggunakan alat transportasi perahu.
Menurut Gus Muhdlor, untuk wisata religi makam putri ayu Dewi Sekardadu harus mendapatkan perhatian lebih dari Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata) Sidoarjo. Alasannya, Dewi Sekardadu salah satu ikon wisata religi.
"Saya menilai di makan putri ayu Dewi Sekardadu ini mulai fasilitasnya, infrastrukturnya maupun konektifitas (jalur) transportasi darat dan air harus lebih baik. Agar mudah dijangkau para wisatawan maupun peziarah," cetus Gus Muhdlor, Selasa (20/10).
Simak berita selengkapnya ...