Ini Gagasan Tiga Paslon untuk Tingkatkan Mutu Sekolah Swasta di Sidoarjo | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ini Gagasan Tiga Paslon untuk Tingkatkan Mutu Sekolah Swasta di Sidoarjo

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Mustain
Selasa, 10 November 2020 22:54 WIB

ADU PROGRAM: Tiga paslon Pilbup Sidoarjo 2020 memberi paparan di FGD BMPS Sidoarjo, Selasa, (10/11). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tiga pasangan calon (paslon) Bupati-Wabup Sidoarjo 2020 menyampaikan gagasan dan programnya untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan swasta di Kota Delta.

Program itu disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) "Menggagas Arah Kebijakan Pendidikan kepada Perguruan Swasta" yang digelar Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kabupaten Sidoarjo, di Hotel Fave, Selasa (10/11).

Menurut Cabup Bambang Haryo Soekartono (BHS), yang pertama harus dilakukan, melakukan standarisasi kualitas mutu antara sekolah negeri dan swasta. Tujuannya agar semua generasi di Sidoarjo terjamin haknya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Untuk meraih tujuan itu, BHS menyatakan bakal melakukan sejumlah langkah. Di antaranya melakukan pemetaan terhadap kendala sekolah-sekolah swasta, khususnya sekolah swasta kecil.

"Hasil pemetaan ini, kita jadi tahu kebutuhannya sehingga bantuan yang akan kita berikan nanti benar-benar tepat sasaran untuk meningkatkan kualitasnya supaya bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya,” tandas cabup yang berpasangan dengan Cawabup M. Taufiqulbar ini

Selain itu, BHS juga bakal berupaya mempercepat peningkatan mutu semua infrastruktur, termasuk pendidikan di wilayah perbatasan. “Jangan sampai anak-anak kita bersekolah di Surabaya, Mojokerto, Gresik, dan Pasuruan karena kualitas lembaga pendidikan mereka lebih baik daripada kita,” tandas BHS.

Cawabup Taufiqulbar menambahkan, kualitas sekolah swasta juga sangat ditentukan oleh kapasitas gurunya. Karena itu, jika BHS-Taufiq diamanahi memimpin Sidoarjo, mereka memberikan akses beasiswa bagi para guru sekolah swasta untuk bisa belajar di luar negeri.

Sementara itu, Cabup Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menyatakan, yang terpenting bagi sekolah swasta di Sidoarjo adalah keberpihakan pemerintah daerah terhadap mereka.

"Jangan bicara uang untuk Sidoarjo. APBD kita besar dan terlalu cukup untuk membantu sekolah-sekolah swasta mencapai penjaminan mutu. Sampean butuh opo, tugas kepala daerah cuma memfasilitasi," cetus Gus Muhdlor yang hadir tanpa didampingi Cawabup Subandi.

Kata alumni FISIP Unair ini, pihaknya akan mendorong sekolah berskala kecil meningkatkan kapasitas dan kualitasnya, sehingga orang tua maupun wali murid tidak ragu untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta tersebut.

Selain itu, kata Gus Muhdlor, ke depan pemerintah perlu memfasilitasi sekolah-sekolah kecil, bukan hanya pada segi insentif guru dan dana block grant, namun pada sisi membangun image building, sehingga sekolah memiliki daya tarik sendiri.

Di sisi lain, paslon Kelana Aprilianto-Dwi Astutik bakal lebih fokus pada upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Karena itu perluasan akses pendidikan sangat penting sesuai dengan program berkeadilan yang mereka usung.

“Guru perlu penguatan kompetensi dan kami akan mengikhtiarkan agar akreditasi sekolah swasta di Sidoarjo minimal B, bahkan kalau bisa A. Selain itu serapan anggaran daerah untuk sektor pendidikan juga perlu dioptimalkan,” tandas Cawabup Dwi Astutik.

Ketua BMPS Sidoarjo, A Zainul Affani menyatakan, pihaknya berharap melalui FGD ini, tiga paslon mengetahui kondisi pendidikan di Sidoarjo, terutama sekolah-sekolah swasta. "Dan masukan dari para panelis yang juga pakar pendidikan, nantinya bisa menjadi bagian dari program saat paslon itu nanti memimpin Sidoarjo," harap Affani. (sta/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video