Ulama Asal Madura Desak Kapolres & Kapolda Tindak Aktor Pengepungan Rumah Ibunda Mahfud MD
Editor: Tim
Senin, 07 Desember 2020 12:36 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Forum Silaturrahim Cendekiawan-Keluarga Madura Yogyakarta (FSC-KMY) Dr. KH. Malik Madani mengaku prihatin terhadap aksi ratusan pendukung Habib Rizieq Shihab yang mengepung kediaman ibunda Menko Polhukam Prof Mohammad Mahfud MD di Kecamatan Bugih, Kabupaten Pamekasan Madura, Selasa (1/12/2020) lalu.
"Saya sangat prihatin mengikuti perkembangan pengungkapan kejahatan teror terhadap ibunda Menkopolhukam di Pamekasan, Madura," kata Kiai Malik Madani kepada wartawan, Senin (7/12/2020).
BACA JUGA:
Modal Pistol Mainan, 4 Pria di Sidoarjo Pura-Pura Jadi Polisi Peras Pemakai Sabu
Roadshow Polda Jatim Ajak Insan Media se-Madura Jaga Kondusifitas Pilkada Serentak 2024
Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Jatim Terima 5 Penghargaan Dari Kapolda
Temuan 21 Potongan Tulang Manusia di Surabaya Diperkirakan Lebih Dari Dua Orang
Mantan Katib Aam Syuriah PBNU itu mengaku sudah mendapatkan rekaman audio berbahasa Madura. Dalam rekaman tersebut, seorang pria menyampaikan instruksi agar massa melakukan aksi di Mapolres Pamekasan. Setelah aksi di Mapolres Pamekasan, dilanjutkan aksi di kediaman Mahfud MD di Pamekasan untuk menarik perhatian dan menekan elit pemerintah di Jakarta agar tidak menahan Rizieq Shihab.
Kiai Malik Madani mengaku heran jika aparat kepolisian - khususnya Polres Pamekasan dan Polda Jawa Timur - tidak bisa mengidentifikasi siapa orang yang ada di balik rekaman seruan untuk mengepung rumah ibunda Mahfud MD tersebut.
"Saya dan teman-teman saya sipil murni saja dengan begitu mudahnya memperoleh rekaman pembicaraan tentang rencana unjuk rasa ke Polres Pamekasan yang berlanjut dengan penggerudukan rumah ibunda pak Mahfud," ujarnya. Rekaman suara itu viral dan tersebar luas.
"Aneh sekali kalau aparat keamanan tidak mendapatkan rekaman itu. Lebih aneh lagi,kalau aparat sudah mendapatkannya, tapi tidak berhasil mengidentifikasi sang pemberi komando dalam rekaman itu," tegas kiai asal Kwanyar Bangkalan Madura itu.
Ia berharap aparat kepolisian bisa bekerja secara profesional dan serius agar tidak menjadi preseden buruk di kemudian hari.
Simak berita selengkapnya ...