Jembatan Ratusan Juta Berwujud Bambu dan Sesek di Ponorogo Jadi Tempat Swafoto Dadakan
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Novian Catur
Jumat, 18 Desember 2020 13:53 WIB
PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Viralnya pemberitaan terkait proyek pembangunan jembatan senilai Rp 199.659.000 yang hanya berwujud bambu dan sesek di Ponorogo, membuat masyarakat setempat penasaran. Kini, jembatan yang dibangun menggunakan dana APBD Tahun 2020 itu menjadi jujukan sejumlah warga Ponorogo untuk berswafoto atau selfie.
Pantauan wartawan BANGSAONLINE.com pada Jumat (18/13/2020) pagi, mereka datang dari berbagai penjuru Ponorogo. Yakni dari Kecamatan Pulung dan sekitarnya, bahkan ada yang dari Kota Ponorogo. Umumnya, mereka penasaran ingin melihat proyek jembatan yang nilainya hampir Rp 200 juta, namun hanya berwujud bambu dan sesek.
BACA JUGA:
Ada 2 Papan Nama di Proyek Pembangunan Jembatan Desa Mojopitu
Tuntut Proyek Jembatan Rp 200 Juta Diusut, Warga Grogol Galang Uang Koin untuk Kejari Ponorogo
Usut Jembatan Senilai Rp 200 Juta, Kejari Ponorogo Datangkan Tim Ahli dari Malang
Soal Jembatan Rp 200 Juta, Kejaksaan Negeri Ponorogo Panggil Plt. Kabid Bina Marga DPUPR
Sumani, warga Desa Pandak Kecamatan Balong menjelaskan, jembatan ini menghubungkan dua desa, yakni Desa Bulak dan Desa Pandak Kecamatan Balong.
"Mereka yang ke sini umumnya merasa heran, jembatan senilai ratusan juta itu hanya berwujud bambu dan sesek. Saya tidak menyangka kalau jembatan ramai di medsos dan viral itu kini menjadi tontonan berbagai orang di pelosok Ponorogo," ungkap Sumani.
Anas, warga Kelurahan Purbosuman Kecamatan Kota Ponorogo mengatakan, kedatangannya ke Desa Pandak memang ingin melihat langsung jembatan penghubung tersebut. Ia mengaku mengetahui jembatan tersebut setelah beritanya viral di medsos.
"Ternyata jembatan ratusan juta yang hanya berwujud bambu serta sesek itu benar adanya," ujarnya.
Anas menjelaskan, menurut warga setempat, awalnya jembatan ini sudah bagus dan bisa dilewati kendaraan roda empat atau truk. "Tapi tiba-tiba dibongkar dan sampai saat ini pembangunan jembatan belum tuntas," tukasnya.
Diduga, pengerjaan jembatan itu tidak sesuai pada papan yang dipasang oleh dinas terkait. Sebab sebelumnya, Kepala DPUPR Kabupaten Ponorogo Jamus Kunto saat dikonfirmasi mengatakan kalau anggaran Rp 199 juta itu hanya digunakan untuk membangun fondasi. Namun dalam papan yang terpasang, pembangunan tertulis berupa jembatan. (nov/ns)