Bernuansa Masjid Nabawi Madinah, Kiai Asep Betah di Masjid Raya Baiturrahman Aceh (2)
Editor: MMA
Sabtu, 02 Januari 2021 11:07 WIB
Yang spektakuler, Mahmooud Bodo Rasch kemudian mendesain rumah dengan lantai kaca yang di bawahnya ada air mengalir, seperti gambaran surga dalam ayat-ayat al-Quran.
Memang, salah satu karya Mahmooud Bodo Rasch yang sangat-sangat popular adalah payung raksasa yang disertai teknologi canggih di Masjid Nabawi. Payung produksi perusahaan Jerman Liebherr itu kemudian menginspirasi masjid-masjid lain di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masjid-masjid di negeri kita yang kemudian terinspirasi memasang payung ikonik itu antara lain masjid Muammar Qaddafy Sentul, Masjid Agung Jawa Tengah dan Masjid Baiturrahman Aceh.
(Masjid Raya Baiturrahman dari arah samping dan payung raksasa yang sedang menutup (belum buka atau mengembang) saat maghrib, Kamis (24/12/2020). Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline.com)
Suasana seperti Masjid Nabawi itu memang sangat terasa. Apalagi usai salat jamaah masjid, warga Aceh tak langsung pulang. Mereka berwisata di pelataran Masjid Raya Baiturrahman, terutama di sekitar payung raksasa yang latarnya memang luas. Bahkan banyak sekali anak-anak bermain di pelataran masjid indah penuh lampu mempesona itu.
Kiai Asep Saifuddin Chalim juga sangat betah di Masjid Raya Baiturrahman. Usai salat jamaah maghrib, Kiai Asep tak langsung pergi. Kiai ahli salat malam itu sujud cukup lama di dalam masjid Raya Baiturrahman.
“Saya juga mendoakan rakyat Aceh,” kata Kiai Asep. Ia kemudian sempat jalan-jalan di sekitar payung raksasa menyaksikan suasana.
Kiai Asep berharap, ke depan rakyat Aceh tidak hanya ramai saat salat jamaah maghrib, tapi juga saat salat berjamaah dhuhur, ashar, isya’, dan subuh.
Usai salat jamaah maghrib, Kiai Asep dan rombongan lalu meneruskan ziarah ke makam Habib Abu Bakar. (m mas’ud adnan/bersambung)