Banjir di Jalur Pantura Tuban Diduga Akibat Perubahan Tata Kelola Wilayah
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Gunawan Wihandono
Kamis, 21 Januari 2021 22:26 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Banjir yang terjadi di jalur Pantura Tuban di Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban akhir-akhir ini diduga akibat adanya perubahan tata kelola lahan dan wilayah.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriadi, Kamis (21/1/2021).
BACA JUGA:
Pemkab Tuban Raih SAKIP Predikat A
Pemkab Tuban Dapat Hibah Pesawat TNI AL
Gelar Rakor, Pjs Bupati Tuban Tancap Gas Bahas Program Strategis
Berprestasi, 13 Atlet PON dan 4 Kafilah MTQ asal Tuban Dapat Reward
"Terjadi perubahan tata lahan dan wilayah dalam kurun 10 hingga 20 tahun terakhir. Hal ini tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh," ujarnya.
Selain itu, kata Agung, banjir terjadi juga akibat adanya air kiriman dari bukit atau dataran tinggi di sekitar jalan. Debit air kiriman dari wilayah bukit itu tidak mampu ditampung meski sudah dibangun saluran air di tepian jalan. “Faktor lainnya karena intensitas hujan yang tinggi,” ungkapnya.
Terkait adanya pembangunan jembatan baru di sekitar area tersebut, ia menilai hal itu tidak menjadi penyebab terjadinya banjir. Namun demikian, ia setuju perlunya kajian lebih dalam terkait hal itu dengan melibatkan pihak terkait.
"Perlu koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan dari Kabupaten Tuban, provinsi, dan pusat,” tuturnya.