Serangan Ekstrem Kanan 4 Maret Tak Terbukti, Sekadar Mengecoh Aparat Keamanan? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Serangan Ekstrem Kanan 4 Maret Tak Terbukti, Sekadar Mengecoh Aparat Keamanan?

Editor: MMA
Jumat, 05 Maret 2021 06:09 WIB

Dahlan Iskan. Foto: beritasatu

Buktinya, mendekati tanggal 4 Maret 2021, tidak ada gerakan manusia menuju Washington DC. Tidak ada juga kelompok yang mengerahkan massa menuju ibukota. Ini sangat berbeda dengan situasi menjelang tanggal 6 Januari lalu.

Tapi mengapa dipilih tanggal 4 Maret?

Saya terus memonitor laporan media dari sana. Pendukung Trump ternyata masih ada yang percaya: akan dilantik jadi presiden Amerika tanggal 4 Maret ini (tadi malam WIB).

Mereka menilai pelantikan Joe Biden tanggal 20 Januari lalu tidak sah. Menurut konstitusi Amerika yang asli, tanggal pelantikan Presiden Amerika itu harus 4 Maret. Mereka tidak mau tahu bahwa konstitusi tersebut sudah berubah di tahun 1933.

Rupanya pihak keamanan tidak mau ambil risiko. Setidaknya tidak mau kecolongan. Apalagi di antara anggota Kongres masih saja saling bermusuhan. Maka pagar dan di Capitol itu masih akan dipertahankan. Mungkin sampai minggu depan. Setelah semua isu tadi tidak terbukti.

Trump sendiri tetap jadi bintang di Partai Republik. Ia masih dielu-elukan. Itu terlihat ketika Trump tampil di konferensi konservatif di Orlando Minggu lalu.

Saat itu Trump disambut secara khusus. Termasuk pemasangan patung emas Trump di lobi gedung pertemuan. Bahkan ketika Trump tampil di podium, ia tidak bisa langsung berpidato. Ia dielu-elukan begitu hebat. Disiapkan lagu khusus sebagai pengantar pidato.

"Banyak yang menghendaki saya mendirikan partai baru," ujar Trump. "Tapi untuk apa?" tambahnya. "Kita sudah punya Partai Republik," katanya.

Berarti isu akan adanya partai baru sudah pasti tidak akan jadi kenyataan. Kudeta partai pun juga tidak terpikirkan. Tinggal apakah Trump benar-benar akan mencalonkan diri lagi di tahun 2024.

Trump tetap saja sangat populer. Demikian juga patung emas yang dipasang itu. Waktu konferensi itu berlangsung mereka memuji kehebatan patung itu. Tiga hari setelah konferensi ditutup patung itu lebih terkenal lagi: ternyata patung emas itu made in China. (*)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video