Ratusan Wartawan di Surabaya Gelar Aksi Solidaritas untuk Nurhadi
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Senin, 29 Maret 2021 23:24 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ratusan Wartawan se-Surabaya menggelar aksi solidaritas terhadap Nurhadi, wartawan majalah Tempo yang dianiaya saat melaksanakan tugas jurnalistik. Aksi itu digelar di seberang Gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (29/3/2021).
Ratusan wartawan yang berasal dari berbagai organisasi pers itu menuntut pengusutan kasus penganiayaan yang menimpa Nurhadi hingga pelakunya diproses secara hukum yang berlaku. Para wartawan juga berharap pengusutan kasus ini dilakukan secara terbuka dan transparan.
BACA JUGA:
Diduga ada Orang Ketiga, Pendeta di Surabaya Aniaya Istrinya
Pelaku Pengeroyokan di SPBU Sidoarjo Ditangkap Polisi
3 Pelaku Penganiayaan Hingga Tewaskan Korban di Tanggulangin Sidoarjo Ditangkap
Anggap Kehidupan Korban Lebih Baik, Seorang Pria di Tenggumung Surabaya Bacok Tetangganya
"Segala bentuk kekerasan harus dilawan, apalagi kekerasan terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugas dan fungsinya. Pelakunya harus ditindak tegas. Siapa pun dia, baik sipil maupun oknum aparat," tegas Rahardi Soekarno Junianto, wartawan media online Beritajatim.com.
Sementara itu, Andreas Wicaksono dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya mengatakan jika dirinya pesimis terhadap institusi kepolisian, jika kasus kekerasan yang dialami Nurhadi bisa diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku dan menjerat hukum pelakunya.
“Saya berani bertaruh dengan tiga buah telur, jika polisi berani dan bisa mengusut tuntas kasus kekerasan yang dilakukan oknum anggotanya terhadap jurnalis, karena kejadian seperti ini beberapa kali terulang dan terbukti tidak pernah bisa tuntas. Saya tidak percaya!,” kata Andreas.
Kalimat itu seakan memberikan tantangan kepada institusi kepolisian agar serius menindaklanjuti pelaporan korban terkait peristiwa yang dialami rekan seprofesinya. Kalimat itu juga dimaksudkan agar Polri menegakkan hukum dan menindak tegas terhadap oknum pelaku tanpa pndang bulu.
“Sementara, hanya kepada aparat kepolisian kami bisa melaporkan terkait kejadian ini,” imbuh Andreas.
Simak berita selengkapnya ...