492 Hektare Padi di Jember 70 Persen Gagal Panen, Petani Gigit Jari
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Indrawan
Selasa, 30 Maret 2021 16:41 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Nasib petani padi di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Jember berbanding terbalik dengan yang dialami oleh petani Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan.
Jika petani di Desa Dukuh Demok Kecamatan Wuluhan baru saja menggelar panen raya, mereka harus gigit jari setelah tanaman padinya gagal panen disebabkan karena serangan hama wereng.
BACA JUGA:
Wujudkan Ketahanan Pangan, Pemkab Jember Resmikan Pabrik Pupuk Organik
Komisi C DPRD Jember Desak Dinas PU Bina Marga dan SDA Buat Saluran Air ke Sawah
Pemkab Jember Launching Program Jamsos untuk Buruh Tani Tembakau
Kemarau Ekstrim, Petani Cabai di Jember Terancam Gagal Panen
Abdul Manab, salah satu pemilik tanaman padi warga Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Jember, mengelus dada karena kerugian yang dialaminya. "Milik saya luasan kurang lebih setengah hektare hanya mendapatkan uang Rp 2,3 juta," keluhnya.
"Padahal, untuk biaya tanam dan perawatannya sudah kurang lebih 10 hingga 15 juta," tambahnya.
Untuk menyiasati kerugian yang lebih besar lagi, masyarakat setempat memilih untuk panen lebih awal dari yang seharusnya.
"Itu pun harus dipanen sebelum masa panen. Jika dibiarkan, maka akan habis tidak akan merasakan hasilnya sama sekali," ujarnya.