Terima Lencana Kehormatan Asthabrata, Khofifah Tawari IKAPTK Kembangkan Sentra Durian dan Ikan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Terima Lencana Kehormatan Asthabrata, Khofifah Tawari IKAPTK Kembangkan Sentra Durian dan Ikan

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Devi Fitri Afrianti
Sabtu, 10 April 2021 12:31 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Lencana Kehormatan Asthabrata dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan .

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Lencana Kehormatan Asthabrata dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (). Lencana ini secara khusus diberikan kepada Gubernur Khofifah sebagai penasehat Jatim.

Lencana tersebut diserahkan langsung Direktur Jendral Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri yang juga Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Akmal Malik pada Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (9/4/2021) malam.

Penyematan lencana tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Pembinaan Profesi Kepamongprajaan serta Launching Buku Sang Guru Pamong yang dilaksanakan secara offline dan online.

Dalam sambutannya, Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim menyampaikan, terima kasih dan apresiasi atas penganugerahan Lencana Kehormatan Asthabrata. Menurutnya, lencana tersebut merupakan mandat, amanat yang akan menjadi penguat baginya dalam membimbing dan membina para alumni IPDN yang tergabung dalam . Utamanya, bagi alumni yang bertugas di semua lini Provinsi Jatim.

"Seorang ibu biasanya akan selalu mendoakan putra-putrinya, dan memberikan kasih sayang pada putra-putrinya, tapi seorang ibu juga akan mengingatkan jika putra-putrinya memang harus diluruskan," ungkap Khofifah.

Dalam rangka meningkatkan kinerja agar makin produktif dan inovatif, Khofifah menawarkan peluang mengembangkan usaha dan ikan di Jatim. Di mana, kedua peluang usaha ini bisa segera dibuat action plannya. Terkait peluang usaha , Khofifah menjelaskan, meskipun terdapat 58 durian unggulan di Jatim, namun belum terdapat sentra seperti Durian Ucok yang ada di Medan, Sumatera Utara atau di Makassar.

“Tantangan dan tawaran yang bisa dilakukan , ada 58 durian unggulan di Jatim. Ada di Wonosalam, Banyuwangi, Lumajang dan sebagainya. Jaringan di berbagai kecamatan bahkan kelurahan. Pasti mudah digerakkan untuk menemukenali bibit unggulan dan andalan di daerahnya,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Menurut Khofifah, melihat potensi durian yang begitu besar di Jatim, diperlukan tempat atau sentra pengembangannya yang bisa dijadikan tempat berdiskusi serta sekadar bercengkrama bersama. Sebagai contoh bisa di Surabaya Raya dan Malang Raya.

Terkait , lanjut Khofifah, bisa mengembangkan seperti yang ada di berbagai tempat. Dalam usahanya, sentra usaha ini bisa menawarkan ikan bakar, ikan asap atau ikan goreng sederhana tetapi daya tariknya luar biasa. Skala UKM saja sehingga saham anggota tidak terlalu besar. Misalnya bisa diinisiasi seperti di daerah Kenjeran Surabaya. Cari konsultan profesional sehingga tidak boleh mengganggu tugas utama sebagai pamongpraja.

“Di sini ada Pasar Ikan Pabean rame dan padat dikunjungi. Tetapi untuk mendapatkan kuliner serba ikan segar masih minim. Ini jadi peluang bagi para alumni ,” tuturnya.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan peluang pengembangan yang bisa dilakukan yaitu komoditas kopi dan kakao di Jatim. Apalagi Puslit Kopi dan Kakao juga berada di Jatim.

"Kita sangat berharap dengan berbagai peluang usaha yang di Jatim, di Jatim bisa semakin produktif dalam bekerja, inovatif dan kreatif. Sehingga, juga bisa ikut membangun perekonomian di Jatim lebih signifikan," pungkas Gubernur Khofifah.

Senada dengan Gubernur Khofifah, Ketua DPN Akmal Malik mengatakan, perlu melakukan penguatan di sektor ekonomi. Bahkan, pihaknya telah membuka warung di 33 ibu kota provinsi di Indonesia.

"Untuk memajukan ekonomi , maka kami menantang DPP di 33 ibu kota provinsi di Indonesia memiliki usaha. Ini penting, karena selain untuk memajukan ekonomi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat khususnya bagi alumni yang sudah purna bhakti," urainya.

Selain itu, Akmal Malik juga mengajak Jatim untuk ikut bergerak bersama menangani stunting di Jatim dengan melibatkan PKK. Ini penting, karena memiliki elemen penunjang mulai dari level provinsi hingga ke kelurahan.

"Saya ingin gerakan bersama bagi yang pertama adalah mengurangi angka stunting di Jatim. Dengan melibatkan PKK, Dekranasda, atau berbagai pihak agar kita berkontribusi secara nyata bagi Jatim kedepannya," tegas Akmal Malik.

"Jadi saya harapkan bisa menjadi kekuatan dan elemen membangun Jatim. Tentunya, dengan mengedepankan nilai-nilai kepamongprajaan," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan Pelantikan/Pengukuhan 6 Ketua Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK) Jawa Timur. Diantaranya, Ketua DPK Kab. Blitar, Kab. Sampang, Kab. Bondowoso, Kota Blitar, Kota Madiun, Kab. Pamekasan.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, antara lain Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Sang Guru Pamong Indrarto, Ka. Balitbang Kemendagri, Ketua DPP Jawa Timur Sodiq Triwidyanto, beberapa sekda di kabupaten/kota di Jatim, dan beberapa kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (ns/hms)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video