Pro-Kontra Wabup Blitar Tinggal di Pendopo, Dua Massa Saling Berhadapan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Akina Nur Alana
Senin, 19 April 2021 15:12 WIB
"Yang jelas kita Pemuda Pencasila Kota Blitar mem-back up Pak Wabub Rahmad Santoso setelah adanya informasi bahwa ada pihak yang kontra dengan keberadaannya di Pendopo RHN," ujar Wakil Ketua Majelis Pengurus Cabang Pemuda Pancasila Kota Blitar, Eko Suharwanto.
Dia menilai, alasan massa GPI meminta Wabup Rahmad pindah dari Pendopo RHN tidak masuk akal. Karena pendopo itu sejarahnya tempat abdi dalem yang bisa ditempati siapa pun dengan izin Bupati Blitar. "Terserah selama bupati mengizinkan. Karena rumah dinas Pak Wabup masih direnovasi," imbuhnya.
Kedua kelompok massa kemudian diminta membubarkan diri oleh Polres Blitar Kota. Informasi yang disampaikan Kasubag Humas Polres Blitar Kota Iptu Ahmad Rochan, alasan kedua kelompok massa diminta membubarkan diri adalah karena massa Pemuda Pancasila tidak memiliki izin pemberitahuan. Sedangkan massa GPI juga diimbau untuk tidak melanjutkan aksi unjuk rasa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Selain itu, mereka juga diminta membubarkan diri untuk menghindari kerumunan," kata Rochan.
Untuk diketahui, pasca dilantik sebagai Wakil Bupati Blitar, Rahmad Santoso tinggal di Pendopo RHN yang sebelumnya digunakan sebagai rumah dinas bupati periode sebelumnya. Sedangkan Bupati Blitar Rini Syarifah tinggal di kediaman pribadinya di Jalan Rinjani Kota Blitar yang letaknya berdekatan dengan Pendopo RHN. (ina/rev)