Sejumlah Kades Resah, Diintimidasi, Dimintai Uang; PWI Sayangkan Dugaan Wartawan sebagai Pelaku | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sejumlah Kades Resah, Diintimidasi, Dimintai Uang; PWI Sayangkan Dugaan Wartawan sebagai Pelaku

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 23 April 2021 11:29 WIB

Dari kiri - Kades Kayen Kidul Bambang Agus Pranoto, Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kabupaten Kediri Imam Jamiin, dan Kades Mangunrejo Sutrisno. (foto: ist.)

"Saya dapat laporan dari teman-teman kades, kalau ada oknum wartawan dan oknum LSM gadungan yang datang ke kantor desa. Kalau awalnya dia bilang datang ke desa untuk cari berita, seputar pembangunan di desa. Kemudian oknum LSM dan oknum yg mengaku wartawan ini bertindak seperti penyidik dengan melakukan kegiatan penyelidikan pembangunan desa," ujarnya, Kamis (22/4).

Menurut Imam Jamiin, oknum wartawan dan oknum LSM gadungan ini juga meminta sejumlah uang ke kades. "Kalau tidak dikasih uang, mereka akan marah-marah ke kades," kata Kades Kalirong, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri ini.

Sementara Abdul Khamid, Sekretaris Paguyuban Kepala Desa se-Kabupaten Kediri mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti DPMPD, PWI, dan lembaga lain menyikapi keluhan sejumlah Kades. Bahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan tim hukum agar desa tetap semangat dalam melaksakan kegiatan sehari-hari.

Ia mengklaim, bahwa selama ini pemeritah desa selalu mengedepankan asas aspiratif, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa. Selain itu, pemdes juga selalu berpijak pada juklak dan juknis serta regulasi yang ada dalam pelaksanaan kegiatan.

"Dalam tata kelola keuangan, di pemerintahan mengenal istilah PAK, jika ada realokasi maupun refocusing anggaran ketika desa melaksanakan yang diamanatkan oleh aturan yang ada di atasnya dan harus dilaksanakan oleh desa," terangnya.

Ia mencotohkan adanya kebijakan realokasi dan refocusing untuk penanganan wabah Covid-19, di mana desa diwajibkan untuk pengadaan masker untuk warga. Padahal sebelumnya anggaran untuk itu tidak ada di APBDes.

"Tetapi karena amanat peraturan akhirnya anggaran direalokasikan untuk pembelian masker," imbuh Abdul Khamid, yang juga Kepala Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem. (uji/ns)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video