Susu Segar Kabupaten Madiun Butuh Sentuhan Pemerintah
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Hendro Utomo
Selasa, 08 Juni 2021 23:39 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Peternak sapi perah di Kabupaten Madiun telah ada sejak tahun 1995 silam. Mereka telah beberapa kali mendapat pembinaan dari pemerintah.
Salah satu peternak yang pernah dibina adalah Warsono. Ia bersama istrinya melakukan rutinitas sebagai peternak sapi perah di Dukuh Jetak, Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
BACA JUGA:
Masyarakat Kabupaten Madiun Antusias Sambut Pataka Jer Basuki Mawa Beya
Buka Loker, Pemkab Madiun Launching Situs Bursa Kerja Online
Bukti Berhasilnya Kemitraan dengan Uni Eropa, Pemkab Madiun Gelar Panen Raya
Sosialisasikan Cukai, Pemkab Madiun Ajak Warga Mlaku Bareng dan Senam Bersama
Warsono menuturkan jika sekarang memiliki sapi perah sebanyak 6 ekor dengan usia 3 ekor sudah dewasa dan 3 ekornya lagi masih anakan. Selama ini, ia melakukan pemerahan secara manual. Pemasaran juga dilakukan sendiri.
"Saat ini pemerahan kita lakukan secara manual saya dan istri. Untuk awalnya dulu penjualan kita lakukan sendiri dan yang kita jual masih berbentuk susu sapi murni. Sempat kita beri perasa tapi kurang peminatnya," ungkap Warsono.
Sebagai petunjuk bahwa dirinya menjual susu sapi, Warsono memasang banner di depan rumahnya dengan tulisan "Susu Sapi Segar Madiun".
Adapun hasil perah harian dari tiga sapi dewasa itu sekitar 30 liter. Namun akan menurun saat ada yang bunting.
"Satu ekor sapi menghasilkan 10 liter susu murni, saya jual Rp 3.000 per 100 ml-nya dan Rp 10.000 per liternya," jelas Warsono.