Tangkal Covid-19, Warga Arosbaya Rajin Dzikir dan Burdah
Editor: MMA
Senin, 14 Juni 2021 08:11 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Banyaknya korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Kecamatan Arosbaya Bangkalan Madura menimbulkan ketakutan luar biasa. Saking takutnya ada famili meninggal pun tak berani takziyah karena takut tertular virus Covid-19.
Setidaknya, inilah pengakuan Hj. Yeni Susilowati, warga kampung Paserean, Kecamantan Arosbaya Bangkalan Madura kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (13/7/2021) tadi malam. Ia mengaku tak datang nyelawat ketika familinya di Desa Berbeluk Kecamatan Arosbaya meninggal dunia.
BACA JUGA:
Pria Penjaga Kandang Ayam di Bangkalan Tewas Terbakar
GIS Universitas Trunojoyo Lakukan Visit Emiten ke MPStore
Khotib Marzuki Pertanyakan Alasan Penolakan Mie Gacoan
Maling Motor di Bangkalan Babak Belur Dihajar Warga, Satu Berhasil Kabur
“Saya gak datang (takziyah). Tapi kelurganya sudah memaklumi,” kata Yeni. Menurut dia, di keluarga familinya itu dua orang meninggal.
Ia bercerita bahwa sekarang warga jarang keluar rumah, kalau tak ada keperluan penting. “Saya belanja ke pasar pun tiga hari sekali. Saya beli telur lalu saya taruh kulkas,” tuturnya. Itu pun pilih waktu pagi saat orang belum ramai. Padahal dulu Yeni belanja tiap hari ke pasar.
Menurut Yeni, situasi sekarang sangat berbeda dengan sebelumnya. Dulu, tutur Yeni, warga Paserean sangat abai terhadap protokol kesehatan. “Sekarang semua pakai masker,” katanya.
Mereka sekarang juga selalu menghindari kerumunan. Padahal dulu sebelum Covid-19 menyerang secara ganas di Arosbaya mereka biasa menggelar acara seperti mantenan, meski sudah ada imbauan dari pemerintah agar tak berkerumun.
Menurut Yeni, di Paserean tak banyak korban. “Yang parah kan di Arosbaya,” kata Yeni. Cuma ia tak tahu berapa korban meninggal di Arosbaya. “Saya tahunya kan di kampung saya saja, di Paserean,” tutur Yeni. Paserean ini bertetangga desa dengan Arosbaya. Tapi satu kecamatan yaitu Kecamatan Arosbaya.