Tangkal Covid-19, Warga Arosbaya Rajin Dzikir dan Burdah
Editor: MMA
Senin, 14 Juni 2021 08:11 WIB
Sekarang, kata Yeni, warga Paserean banyak mengamalkan dzikir dan salawat. Terutama burdah. Agar selamat dari Covid-19.
“Ada burdah keliling,” katanya. Maksudnya, beberapa orang berkeliling kampung membaca salawat sembari memohon kepada Allah SWT agar selamat dari wabah Covid-19. Tentu mereka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, terutama pakai masker danmenjaga jarak aman.
Burdah adalah qasidah yang berisi salawat puji-pujian kepada Rasulullah SAW. Burdah banyak diamalkan oleh warga NU.
Dalam catatan Wikipedia, Burdah diciptakan oleh ulama sufi besar dari Mesir bernama Imam Al-Bushiri (610-695H/1213-1296 M). Nama lengkapnya Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri. Selain menulis Burdah, Al-Bushiri juga menulis beberapa qashidah lain. Di antaranya Al-Qashidah Al-Mudhariyah dan Al-Qashidah Al-Hamziyah.
Penciptaan Burdah ini ada sejarahnya. Suatu ketika Al-Bushiri menderita sakit lumpuh sehingga tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Lalu dibuatnya syair-syair yang berisi pujian kepada Nabi, dengan maksud memohon syafa’atnya. Di dalam tidurnya, Al-Bushiri mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi mengusap wajah Al-Bushiri, kemudian dia melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke tubuh Al-Bushiri. Saat ia bangun dari mimpinya, seketika itu juga ia sembuh dari lumpuhnya.
Maka para ulama lalu banyak mengamalkan Burdah ciptaan Imam Al-Bushiri itu. (tim)