Wabup Mojokerto Gus Barra Bertekad Lampaui Karier Politik Kakeknya
Editor: MMA
Minggu, 27 Juni 2021 06:19 WIB
MAJALENGKA, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Mojokerto Jawa Timur Muhammad Al-Barra yang akrab dilanggil Gus Barra pulang kampung ke Leuwimunding Majalengka Jawa Barat. Putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. itu memberikan bantuan kepada warga di kampung halamannya dengan membawa satu truk berisi beras dan sarung. Ia juga membagikan uang tunai per orang Rp 100 ribu.
“Satu tahun kami tak pulang kampung karena pandemik Covid-19. Baru sekarang bisa pulang meski tak lengkap bersama semua keluarga,” kata Gus Barra dalam acara silaturahim yang digelar di Aula Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah 02 Leumunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021) malam.
BACA JUGA:
Semangat Kebersamaan Warga Dawarblandong untuk Menangkan Paslon Mubarok di Pilbup Mojokerto
Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni
Di Dawarblandong, Cawabup dr M Rizal Octavian Janji Program Susu Jumat dan Konsultasi Dokter
Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Gus Barra pulang kampung bersama abah dan ibunya, yaitu Kiai Asep Saifuddin Chalim dan Nyai Hj Alif Fadlilah, serta salah satu adiknya, Gus Hasmi.
(Gus Barra saat memberikan bantuan kepada salah satu tokoh di kampung halamannya di Leuwimunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021). foto: mma/ bangsaonline.com.)
Saat memberikan sambutan, Gus Barra sempat memberikan motivasi kepada para warga kampung dan wali santri Madrasatul Ummah agar mendorong putra-putri terus menuntut ilmu setinggi-tingginya sampai perguruan tinggi. Ia minta para siswa dan siswi bermental baja dan tidak cengeng. Termasuk siswa-siswi yang sekarang belajar di bawah nauangan lembaga pendidikan yang diasuhnya. Yaitu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Gus Barra selain Wakil Bupati Mojokerto juga Ketua Yayasan Amanatul Ummah.
“Karena semua kebutuhan sudah ada. Tiap bulan dikasih uang. Makan sudah ada. Tidak seperti abah tadi yang mau dimakan saja tak ada,” kata Gus Bara kepada warga kampungnya yang mendapat sekolah gratis di Amanatul Ummah.
Sebelumnya Kiai Asep memang menyampaikan pidato motivasi dengan menceritakan perjalanan hidupnya yang sengsara dan getir. Kiai Asep bercerita, saat dirinya duduk di bangku sekolah SMA sudah ditinggal wafat abahnya, KH Abdul Chalim. Kiai Asep terpaksa putus sekolah karena tak ada yang membiayai.
Namun semangat untuk menuntut ilmu tak pernah padam. Ia mengembara mencari orang yang bisa membantu memberi makan dan pekerjaan agar bisa tetap belajar. Menurut Kiai Asep, untuk dimakan saja tak ada.
Simak berita selengkapnya ...