Wabup Mojokerto Gus Barra Bertekad Lampaui Karier Politik Kakeknya
Editor: MMA
Minggu, 27 Juni 2021 06:19 WIB
Semangat mencari ilmu memang terus membara di dada Kiai Asep. Sampai Kiai Asep kemudian menjadi kuli bangunan untuk mengumpulkan uang agar bisa mendaftar kuliah di IAIN Surabaya. Sebelumnya ia sempat mau jadi penjual rokok asongan di terminal Joyoboyo Wonokromo Surabaya. Namun ia batalkan karena malu.
“Padahal saya sudah kulakan rokok dan sudah saya tata. Tapi ketika saya angkat saya tak bisa berdiri. Saya malu takut ketemu teman SMA,” katanya.
(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. saat memberikan pidato motivasi para warga kampung di Leuwimunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021). foto: mma/ bangsaonline.com.)
Gus Barra mengakui perjuangan abahnya luar biasa. “Saya belum tentu bisa melakukan seperti abah,” kata Gus Barra. Namun alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu mengaku akan terus membangun tekad untuk meningkatkan karir politiknya.
Apalagi secara politik dan kepemimpinan Gus Barra merasa ada trah dari kakeknya, KH Abdul Chalim, yang pernah menjadi anggota MPRS pada era Presiden Soekarno.
"Mbah Chalim dulu anggota MPRS. Tidak mudah untuk mendapat jabatan itu," kata
Kiai Abdul Chalim adalah Katib Tsani Syuriah PBNU periode pertama. Kiai Abdul Chalim salah satu ulama yang terlibat langsung dalam proses pendirian NU bersama KH Abdul Wahab Hasbullah, terutama dalam konsep dan adiministrasi surat menyurat.
Gus Bara bertekad mencapai karir politik melampaui karir politik kakeknya itu. “Sekarang saya wakil bupati. Ke depan lebih tinggi lagi,” kata Gus Bara. (mma)