Rasional, Madu, Air Zam-Zam dan Kurma Tangkal Virus Corona, Ini Paparan Kiai Asep
Editor: MMA
Jumat, 16 Juli 2021 08:42 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di tengah rakyat Indonesia panik mencari penangkal dan obat penyembuh Covid-19, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menawarkan solusi inspiratif dalam pandangan ilmu kesehatan. Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu mengajurkan rakyat Indonesia mengonsumsi kurma, madu dan air zam-zam plus habbatussauda’.
“Makanlah dan kunyahlah kurma sampai lembut dan menyatu dengan air liur. Karena (kunyahan) kurma yang lembut dan menyatu dengan air liur itu akan membunuh kuman dan virus, termasuk virus corona,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim BANGSAONLINE.com, Jumat (16/7/2021) pagi ini.
BACA JUGA:
Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni
Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo
Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Pernyataan Kiai Asep itu mengutip Hadits untuk memperkuat imbauannya kepada rakyat Indonesia saat menggelar salat malam dan doa bersama di kediaman Ning Imah, salah seorang putrinya, di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jl Siwalankerto Utara Surabaya tadi malam.
Menurut Kiai Asep, sangat rasional jika kurma, air zam-zam, madu, dan habbatussauda’ itu efektif sebagai obat penangkal Covid-19. “Karena kurma, madu, dan air zam-zam itu memang memperkuat imun,” tegas kiai miliarder tapi dermawan itu. Bahkan semua ahli kesehatan modern mengakui bahwa kurma, air zam-zam dan madu, serta habbatussauda' itu sangat baik dan banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh manusia.
Kiai Asep lalu memberi contoh bagaimana cara makan kurma yang benar sesuai anjuran Rasulullah SAW. Kiai Asep memberi kurma ajwa satu per satu kepada 9 kiai peserta salat malam. Ia minta para kiai itu mengunyah sampai lembut hingga luruh dan menyatu dengan air liur.
(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. memberi contoh kurma di sela-sela pelaksanaan salat malam tadi malam, Kamis (15/7/2021). foto: bangsaonline.com)
Sejatinya bukan hanya kurma yang harus dikunyah sampai lembut. Nabi Muhammad menganjurkan mengunyah semua makanan hingga 33 kali kunyahan baru ditelan. Ternyata Hadits ini sesuai dengan ilmu kesehatan modern bahwa mengunyah makanan hingga lembut bercampur air liur itu selain sangat baik bagi kelancaran pencernaan juga menciptakan cita rasa dan zat kimia yang disebut lysozyme yang merupakan disinfektan dan membantu mulut terjaga dari infeksi.
Selain kurma, Kiai Asep juga memberikan beberapa tetes madu kepada 9 peserta salat malam.
“Ini madu asli,” katanya. Kiai Asep dibantu santrinya untuk meneteskan madu ke semua cangkir berisi teh yang sebelumnya sudah dibagikan kepada para kiai.
Selain madu dan kurma Kiai Asep juga memberikan minuman kesehatan herbal probiotik. Kiai Asep bahkan mencampur sendiri minuman tersebut dengan air mineral sambil membacakan doa. “Sebelum minum baca bismillah, alhamdulillah, dan surat al-Ikhlas,” kata Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, kurma, air zam-zam, madu, dan habbatussauda’ itulah yang tiap hari diberikan kepada 12. 000 santrinya di Amanatul Ummah. Ia berharap peragaan makan kurma, minum madu, minuman herbal probiotik yang ia contohkan itu bisa menginspirasi rakyat Indonesia, terutama para pengasuh pondok pesantren.