Kunjungi PT Smelting, Menaker Dorong Penghapusan Pelecehan Seksual dan Diskriminasi di Tempat Kerja
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Kamis, 05 Agustus 2021 21:29 WIB
Ida juga menegaskan, bahwa pemerintah selama ini memberikan dorongan penuh untuk perluasan kesempatan kerja terhadap perempuan. Sehingga sektor pekerjaan yang selama ini terdefinisi sebagai pekerjaan pria akhirnya banyak diisi perempuan.
"Sekarang sudah ada sekuriti perempuan, sopir, di Smelting tadi saya lihat ada sekuriti perempuan," jelas Ida.
Senada dengan Menaker, Presdir PT Smelting Hideya Sato juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 membuat perusahaan dalam kondisi sulit. Kendati demikian PT Smelting tetap berusaha keras untuk tetap bisa beroperasi dengan baik dan stabil dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, agar dapat membantu perekonomian Indonesia dan Jawa Timur.
"Kami mempertahankan produksi agar tetap bisa mensuplai bahan baku asam sulfat kepada pabrik pupuk Petrokimia Gresik untuk ketahanan pangan, dan juga agar tetap bisa mengolah hasil tambang PT Freeport yang sangat penting bagi Indonesia. Berkat kerja keras seluruh karyawan dan juga dukungan dari pemerintah khususnya Kementerian Tenaga Kerja, kami saat ini tetap bisa beroperasi dengan baik,” kata Hideya Sato.
Selama masa PPKM darurat ini, lanjut Hideya Sato, PT Smelting juga rela untuk mengurangi kapasitas produksi supaya bisa membantu penyediaan Liquid Oxygen medis untuk membantu rumah sakit yang saat ini kekurangan oksigen.
Dikatakan, PT Smelting bekerja sama dengan PT Linde sebagai pemasok gas PT Smelting telah memasok 100 ton oksigen medis sebagai bagian dari Corporate Social Responsilbility (CSR) yang disalurkan melalui Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, PT Smelting dan PT Linde juga menyiapkan 50 ton per minggu oksigen medis, yang disalurkan melalui PT Petrokimia Gresik sebagai Ketua Satgas Covid-19 untuk penanganan Covid-19 bagi BUMN di wilayah Jawa Timur. (hud/ian)