Peringati Hari Tani Nasional, Petani di Kabupaten Kediri Keluhkan Harga Pupuk yang Mahal
Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 24 September 2021 13:14 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Tani Nasional dijadikan momen bagi para petani di Kabupaten Kediri untuk menyampaikan keluh kesah. Mereka dipusingkan dengan harga pupuk non-subsidi yang harganya terus melambung. Di pasaran, harga pupuk non subsidi sudah menembus Rp280 ribu/sak untuk jenis ZA, begitu juga pupuk jenis pupuk Urea.
Sedangkan pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang menjadi anggota kelompok tani dan harus sesuai RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok).
BACA JUGA:
Kampanye di Kecamatan Kepung, Dhito Dipuji Sebagai Pemimpin Pengayom Petani
Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Gelar Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Tuntut Redistribusi Lahan HGU, Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor Pemkab Kediri
Petrokimia Gersik Luncurkan Program Kampung Makmur Komoditas Nanas di Kabupaten Kediri
Ketua Gapoktan Subur Makmur dan petani Dusun Tangkilan, Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Sunardi, mengatakan kalau hanya mengandalkan pupuk subsidi tidak akan cukup memenuhi kebutuhan petani. Sehingga petani harus membeli pupuk di pasar bebas yang harganya terus melambung.
Petani pun hanya bisa pasrah. Meski mahal, tetap dibeli karena memang kebutuhan untuk menyuburkan tanaman.
"Ada solusi yaitu menggunakan pupuk tetes. Tapi rendemennya berkurang, beda bila menggunakan pupuk pabrik. Ada lagi solusi, yaitu menggunakan pupuk kompos/organik. Tapi hasil panen juga kurang baik," ujarnya, Jumat (24/9).
Sunardi mengaku pernah didatangi oleh petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Kediri. "Petugas menyampaikan bahwa masalah pupuk tidak hanya manjadi masalah di Kecamatan Kayen kidul saja, tapi hampir menyeluruh di Kabupaten Kediri," ungkapnya.