Soeharto Pernah Sebut Islam Musuh Bersama, Tapi Kemudian Naik Haji
Editor: MMA
Selasa, 28 September 2021 20:46 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wartawan Australia, David Jenkins, meluncurkan buku baru berjudul Young Soeharto: The Making of a Soldier, 1921-1945. Seperti dilansir Majalah Tempo terbaru (27 September 3 Oktober 2021), buku ini meneliti masa kanak-kanak dan remaja Soeharto.
David Jenkins - yang pada Orde Baru pernah dilarang masuk ke Indonesia karena mengungkap gurita korupsi Soeharto, juga menjelajahi tahun awal karier Soeharto saat menjadi tentara Belanda dan polisi Jepang.
BACA JUGA:
Khofifah Kader Ideologis Gus Dur, Loyalitas tanpa Batas
Kenapa Gaya Jalan Khofifah sangat Cepat? Ini kata Pakar Bahasa Tubuh
Penyebab Kerusuhan 1998 yang Tewaskan Mahasiswa Universitas Trisakti
Jokowi Lengser Husnul Khotimah atau Suul Khotimah?
David Jenkins adalah wartawan The Sidney Morning Herald yang banyak menulis buku dan mewawancarai tokoh-tokoh besar Indonesia. Antara lain Wapres Adam Malik, wartawan Mochtar Lubis, tokoh militer Ali Sadikin dan Sumitro Djojohadikusumo serta lainnya. Bahkan Jenkins berhasil menembus Soeharto pada saat ia berusia 26 tahun.
“Dari buku ini, lahir gambaran tentang seorang bocah desa yang sejak kecil jauh dari asuhan orang tua, berpindah-pindah rumah tinggal, sempat dikaitkan dengan keluarga Istana Yogyakarta, hingga akhirnya menanak pengalaman di barak-barak militer pada masa kolonial,” tulis Tempo.
Yang menarik, buku yang terbit awal September 2021 itu juga memberi latar soal Islam abangan yang dianut Soeharto sejak kecil. Saat tinggal di Wonogiri, Soeharto remaja berkenalan dengan Romo Daryanto, seorang guru spiritual yang membawa pengaruh hingga Soeharto dewasa.
Simak berita selengkapnya ...