Atasi Permasalahan Air, Pemkab Kediri Lakukan Normalisasi Sungai
Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 30 September 2021 17:58 WIB
Penyebab banjir di Kabupaten Kediri bukan hanya karena curah hujan yang tinggi, sedimentasi Sungai Kolokoso juga memperparah terjadinya luapan air. Meski begitu, sungai ini mempunyai peran penting untuk irigasi persawahan di wilayah Tarokan.
Untuk itu, DPUPR Kabupaten Kediri yang berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Timur melakukan normalisasi Sungai Kolokoso. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Andri Eko P, mengatakan bahwa normalisasi Sungai Kolokoso ini dilakukan sepanjang 6 kilometer.
"Normalisasi ini dilakukan untuk mengurangi imbas cakupan banjir yang menjadi langganan tiap tahun di wilayah Tarokan,” kata Andri.
Ia menyebutkan, normalisasi dimulai dari Desa Jati dan ditargetkan akan selesai sebelum akhir tahun. “Ya, targetnya sebelum Desember sudah Rampung,” ucap Andri.
Tindakan preventif dari Pemerintah Kabupaten Kediri untuk mengatasi banjir ini disambut baik oleh warga dan petani. Salah satunya Suparlandimin, petani di Desa Jati Kecamatan Tarokan.
”Ya normalisasi ini memang permintaan dari masyarakat, dan sejak dulu ditunggu-tunggu. Sejak tahun 1989 baru pertama kali ini saya melihat ada normalisasi di daerah sini. Dan sangat senang sekali. Agar bisa memperlebar sungai dan mengendalikan banjir,“ kata Suparlandimin.
Ia juga berharap dengan adanya normalisasi tersebut tak akan ada kerugian lagi akibat banjir di persawahan warga.
"Tahun lalu kita tanam 4 kali gagal karena banjir, semoga normalisasi ini bisa mengurangi efek banjir agar tidak terjadi kerugian yang dialami oleh warga dan petani,” ucap Suparlandimin. (adv/kominfo)