Merawat Keberagaman, Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Anggoro Kasih di Pondok Pesantren
Editor: Rohman
Wartawan: Mustain
Selasa, 26 Oktober 2021 11:53 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Sarasehan Anggoro Kasih secara tatap muka, Senin (25/10) malam. Kegiatan bertema 'Darma Berbangsa dan Bernegara Rahmatan Lil Alamin' itu digelar di Pondok Pesantren Ahlus-Shafa Wal Wafa, Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.
Sarasehan Anggoro Kasih digelar sebagai upaya merawat keberagaman. Agenda tersebut bekerja sama dengan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), sebuah wadah yang menghimpun organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perkumpulan legal dan sudah berbadan hukum.
BACA JUGA:
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Jalan Cendrawasih Sidoarjo
Mimik Idayana dan Sodik Monata Kulineran di Sentra UMKM Alas Kuto Sidoarjo
Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta Majelis Hakim Vonis Bebas
Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Forum diskusi ini rutin dilaksanakan pada hari Senin malam atau malam Selasa Kliwon. Pemilihan pondok pesantren dengan mengundang berbagai elemen masyarakat yang berasal dari latar belakang berbagai agama dan kepercayaan," kata Direktur KMA, Sjamsul Hadi.
Ia berujar, Sarasehan Anggoro Kasih merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta kasih baik antarumat beragama dan penghayat kepercayaan maupun masyarakat pada umumnya. Sehingga, kata Sjamsul, agenda ini melibatkan banyak elemen masyarakat yang berlatar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda.
"Intinya tujuan kami adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan berkepercayaan itu dengan komitmen kebangsaan untuk menumbuhkan cinta tanah air,” paparnya.
“Darma dalam agama dan Darma dalam bernegara menjadi tema Sarasehan Anggoro Kasih," tuturnya menambahkan.
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA), Sjamsul Hadi, saat pose bersama dengan para narasumber sarasehan Anggoro Kasih. Foto: Ist