Tingkatkan Produktivitas, Bupati Lamongan Tawarkan Demplot dan Varietas Bibit Unggul ke Petani
Editor: Revol
Wartawan: Haris
Senin, 23 Maret 2015 16:40 WIB
LAMONGAN (BangsaOnline) - Pembuatan demplot komoditas padi oleh pemerintah daerah terbukti mampu meningkatkan produktivitas hingga diatas 8 ton per hektar. Meski sudah ada contoh melalui demplot, petani nampaknya masih enggan menerapkan pola tanam dan perlakuan seperti dalam demplot.
Fakta itulah yang membuat Bupati Fadeli memperluas pembuatan demplot, namun dengan skala rakyat. Bagi petani yang tertarik membuka demplot sendiri, akan mendapatkan bantuan bibit unggul. Dengan syarat petani harus mau menerapkan semua petunjuk dari penyuluh pertanian.
BACA JUGA:
Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan
Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi
Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk
Simak Cara Mengendalikan Hama Penggerek Tongkol Jagung
Itu disampaikan Fadeli kala berdialog dengan petani dari Desa Durikulon Kecamatan Maduran, Mundakir, seusai panen padi varietas IPB 3S dan 4S di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Senin (23/3).
"Saya tawarkan untuk membuka lahan demplot kepada semua petani yang mau. Nanti akan kami bantu dengan bibit unggul," ujarnya menanggapi pernyataan Mundakir yang menyebutkan produksi sawahnya hanya mencapai 6 ton per hektar.
Namun syaratnya, lanjut Fadeli, petani yang akan membuka demplot harus mau mematuhi semua petunjuk dari penyuluh pertanian. Mulai dari penerapan pupuk berimbang, pemberian nutrisi sesuai umur tanaman dan perlakukan tanaman yang juga harus sesuai umur.
"Petani selama ini mengolah pertanian berdasarkan kebiasaaan. Meski mengetahui ada demplot yang mampu berproduksi banyak, mereka masih enggan meninggalkan kebiasaan lama. Karena itu saya tawarkan pembukaan demplot plus pendampingan intensif dari penyuluh pertanian," tandasnya.
Padi varietas IPB 3S dan 4S sendiri berasal dari temuan Institut Pertanian Bogor. Kedua varietas ini-rata produksinya 7 ton perhektar dengan potensi bis amencapai 10,5 ton perhektar. Keunggulannya, tahan terhadap tungro, agak taha hawar bakteri daun bakteri prorotype III, dan baik untuk ditanam di lahan irigasi dan tadah hujan antara 0 hingga 600 meter diatas permukaan laut.