Danrem Minta Anggota TNI Lakukan Pengawasan Pupuk di Bojonegoro
Editor: Revol
Wartawan: Eky Nurhadi
Selasa, 24 Maret 2015 16:22 WIB
BOJONEGORO (BangsaOnline) - Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ Mojokerto, Kolonel Inf Irham Waroihan meminta seluruh anggota baik Dandim 0813 dan Danramil yang ada di Bojonegoro untuk melakukan pengawasan terhadap pendistribusian dan pemantauan harga pupuk di lapangan. Hal itu disampaikan Irham saat rapat evaluasi terkait swasembada pangan di gedung Pemkab Bojonegoro, Selasa (24/3/2015).
"Seluruh anggota khususnya TNI yang ada di Bojonegoro saya mohon untuk ikut melakukan pemantauan terkait pendistribusian pupuk di lapangan, karena ini sangat penting dalam rangka menunjang swasembada pangan yang kita gadang-gadangkan," tegas Irham dihadapan sejumlah pejabat Pemkab setempat.
BACA JUGA:
Petrokimia Gersik Luncurkan Program Kampung Makmur Komoditas Nanas di Kabupaten Kediri
Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan
Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi
Petrokimia Gresik Dinobatkan Sebagai Perusahaan Living Legend Pendukung Ketahanan Pangan
Selain meminta melakukan pengawasan terhadap pupuk, ia juga meminta para anggota TNI untuk melakukan pendampingan kepada para petani yang masih membutuhkan. Selain itu, irigasi dan bibit padi juga diminta untuk dilakukan pengawasan.
"Yang paling utama adalah pupuk, karena kebutuhan utama para petani adalah pupuk. Jika terjadi kelangkaan maupun harga mahal para petani pasti akan resah. Oleh karena itu, saya harap masalah pupuk ini menjadi prioritas utama untuk dilakukan pengawasan oleh anggota TNI di Bojonegoro," tandasnya.
Jangan sampai di Bojonegoro ini, kata dia, ada mafia maupun penimbunan pupuk. Sehingga program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah dapat terwujud khususnya di Kota Ledre.
"Siapapun yang mengetahui jika ada yang mempermainkan pupuk silahkan laporkan, tak perduli anggota TNI atau siapapun kalau dia terbukti akan kita tindak," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Suyoto tetap optimis hingga kedepan dapat mewujudkan Kota Ledre sebagai lumbung pangan dan energi bagi negeri. Pada tahun 2014 lalu Bojonegoro dapat memproduksi padi sebanyak 847.000 ton gabah di lahan pertanian seluas 76.644 hektare yang tersebar di seluruh wilayah di Bojonegoro.
"Tahun 2015 ini target kami naik lagi menjadi 909.000 ton gabah, mudah-mudahan tercapai. Apalagi program swasembada pangan ini para petani didampingi sepenuhnya oleh anggota TNI," ujarnya.