10 Ribu Mahasiswa Indonesia Kuliah di Mesir, Gubernur Khofifah Terima Kunjungan Dubes Mesir
Editor: MMA
Sabtu, 20 November 2021 19:44 WIB
Khofifah turut menekankan, kedatangan Dubes Mesir ke Jawa Timur, utamanya ke beberapa Ponpes Salaf adalah untuk memberikan pertimbangan standardisasi dari Al-Azhar bagi pesantren-pesantren yang ada di Jawa Timur.
Hal ini karena standar ijazah yang ada di Indonesia dan Mesir cukup berbeda, sehingga menjadi kendala tersendiri dalam proses seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa yang berasal dari pesantren salaf ini.
"Al-Azhar memiliki standar ijazah tertentu. Dan karenanya, sering kali ijazah dari pesantren di sini tidak mudah diterima di sana. Pak Dubes tiga hari ini berkesempatan meninjau langsung pesantren-pesantren Salaf di Jatim, dengan harapan alumni pesantren itu bisa mendapatkan standar ijazah yang bisa masuk ke Al-Azhar," jelasnya.
Sementara Dubes Mesir Ashraf Mohamed menyatakan bahwa kerja sama Indonesia dan Mesir telah terjalin sejak lama dan masih terus berjalan sampai saat ini. Sebagai buktinya, komunitas pelajar Indonesia di Mesir menjadi komunitas pelajar terbesar dibandingkan komunitas dari negara-negara lain.
Ia menyebut ada sekitar 10 ribu pelajar Indonesia yang belajar di Mesir sekarang. Ia juga menjelaskan jika Mesir memiliki program kerja sama pendidikan dengan Indonesia melalui beasiswa Universitas Al Azhar di Kairo.
"Kami sangat bangga dengan Indonesia dan tiadanya perbedaan antara kedua negara ini. Kami merasa bahwa hubungan yang telah terjalin lama ini akan makin erat dalam berbagai sektor. Terima kasih Ibu Gubernur yang selalu memberikan support-nya," ungkapnya.
Selain membahas kerja sama di sektor pendidikan, dalam kesempatan tersebut, turut dibahas pula peluang kerja sama di sektor pertanian. Gubernur Khofifah mengungkap bahwa di Mesir tengah mengembangkan 14 kota baru, yang mana memerlukan kelengkapan tanaman utamanya tanaman hias.
Untuk itu, dirinya menyebut ini sebagai peluang besar bagi Jawa Timur utamanya Kota Batu, mengenalkan produk unggulan mereka, yaitu tanaman hias.
"Insyaallah minggu depan, Wali Kota Batu bersama Menteri Pertanian RI akan melawat ke Mesir, dalam rangka memperkenalkan macam tanaman, khususnya tanaman hias," ungkapnya.
Bukan tanpa alasan, pengenalan ini berlatar belakang keserupaan kebutuhan tanaman hias bagi 14 Kota Baru, yang sebelumnya selalu diimpor dari India.
"Semoga kerja sama dengan seluruh elemen di Jatim bisa ditumbuhkembangkan. Para alumni dan ulama pun, sektor pendidikan dan pertanian, semoga bisa memberikan penguatan kembali pada penduduk Jawa Timur," harapnya. (tim)