Prihatin Kondisi Internal NU Jelang Muktamar, Dzurriyah Muassis NU Keluarkan 3 Imbauan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Fuad
Kamis, 02 Desember 2021 11:11 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ketegangan di internal PBNU yang menjurus ke perpecahan menjelang Muktamar NU ke-34 akhir-akhir ini, membuat Dzurriyah Muassis NU prihatin.
Ketegangan tersebut diawali dengan dinamika munculnya nama-nama calon Rais Am dan Ketua Tanfidziyah yang mengatasnamakan PWNU. Ditambah, adanya surat perintah agar pelaksanaan Muktamar NU ke-34 dipercepat, yang ditandatangani langsung Penjabat (Pj.) Rais Am, KH. Miftahul Akhyar.
BACA JUGA:
Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
Tembakan Gus Yahya pada Cak Imin Mengenai Ruang Kosong
Menyikapi hal tersebut, Dzurriyah Muassis NU berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, untuk membahas dinamika yang terjadi jelang Muktamar NU.
"Dzurriyah Muassis NU berkumpul di Tebuireng ini prihatin dikarenakan dinamika di tubuh PBNU akhir-akhir ini carut-marut," ujar KH. Fahmi Amrulloh, Cucu Hadratussyaikh KH. M Hasyim Asy'ari kepada BANGSAONLINE.com usai pertemuan di Dalem Kasepuhan Ponpes Tebuireng, Rabu (1/12) malam.
Gus Fahmi -sapaannya- menegaskan bahwa pertemuan itu atas inisiatif para dzurriyah muassis NU (keluarga para pendiri NU) sendiri. "Tujuanya ingin menyadarkan kepada para pengurus NU dan warga nahdliyin, bahwa NU ini dibentuk bukan untuk kepentingan golongan, apalagi kepentingan pribadi untuk merebut kekuasaan," tuturnya.
"Biarlah muktamirin yang memilih sesuai hati nurani. Muktamar yang bersih akan melahirkan kepengurusan yang bersih," tambahnya.