Medan Sulit, Proses Evakuasi Korban Awan Panas Guguran Gunung Semeru Terhambat
Editor: Rohman
Wartawan: Imron Ghozali
Minggu, 05 Desember 2021 13:39 WIB
LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan bahwa masih ada 10 orang warga Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang belum dievakuasi. Ia menyebutkan, medan yang sulit ditempuh merupakan salah satu faktor terkait hal tersebut.
"Sepuluh orang masih belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit, mobil tidak masuk lokasi karena lumpur sampai lutut kaki," ujarnya saat konferensi pers bersama BNPB Pusat, Sabtu (4/12) malam.
BACA JUGA:
Dituding Thoriq Tak Laporkan Dana Donasi Semeru, Ketua FOZ Lumajang: Laporan 6 Bulan Sekali
Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Sasar Desa Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, BPBD Jatim Bentuk Destana di Lumajang
Indah bersyukur, proses evakuasi dibantu komunitas Jeep. Sampai saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan.
Sudah ada 300 warga Curahkobokan yang mengungsi di Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Ia berujar, kondisi rumah warga di wilayah tersebut hampir keseluruhan sudah rusak akibat Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
"Hampir semua rumah hacur di Curah kobokan, sebagian besar mengungsi di Balai Desa Penanggal," imbuhnya.
Ia memaparkan, kondisi bencana saat ini berbeda dengan tahun lalu. Bencana kali ini lebih berdampak, posko darurat tidak lagi dibangun di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, untuk menghindari dampak yang lebih besar. Posko Kamar Kajang hanya difungsikan sebagai dapur umum Dinas Sosial Lumajang. (ron/mar)