Pemkot Kediri Digoyang, SMS Keluhan Satker yang Terkait Korupsi Beredar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pemkot Kediri Digoyang, SMS Keluhan Satker yang Terkait Korupsi Beredar

Editor: Revol
Wartawan: Arif Kurniawan
Kamis, 26 Maret 2015 17:10 WIB

Salah satu sms keluhan dari sejumlah satker yang beredar usai mereka dipanggil Polda. (Arif Kurniawan/BANGSAONLINE)

KEDIRI (BangsaOnline) - Dalam beberapa hari ini beredar SMS berantai dikalangan wartawan yang biasa ngepos dibalai Kota Kediri, terkait dengan adanya pemanggilan beberapa satker ke Polda Jatim. Dalam SMS tersebut disebutkan bahwa kalangan Satker menyesal dengan adanya petunjuk dari salah satu pejabat yang mengatakan pemanggilan Satker ke Polda jatim untuk memperjelas dugaan Korupsi yang dilakukan oleh mantan Walikota kediri dr. Samsul Ashar.

Namun setelah para Satker memenuhi undangan ke Polda Jatim, petunjuk yang diberikan oleh pejabat tersebut berbeda dengan pertanyaan penyidik Tipikor Polda.

Dalam SMS berantai yang dikirim pada 24/03/2015 malam menyebutkan, bahwa materi yang diberikan dalam rapat antara Sekda dan asisten III Kota Kediri pada tanggal 13/03/2015 lalu mengatakan bahwa pemanggilan ke Polda jatim terkait dengan Kasus pak Dokter (julukan mantan walikota Samsul Ashar).

Namun materi yang disampaikan oleh Sekda dan juga Asisten III berbeda jauh dengan pertanyaan yang diberikan oleh Polda Jatim. Justru pihak Polda menanyakan permasalahan yang terjadi saat kepemimpinan walikota sekarang, Abdullah Abu Bakar.

Pertanyaan penyidik di unit 2 subdit 3 tipikor Polda Jatim terkait adanya dugaan tarikan Rp 25 juta pada tiap satker yang ada di Kota Kediri. Seperti disebutkan dalam sms berantai yang dikirim dari no seluler +62 856 0706 xxxx tersebbut.

Sementara itu, Sekertaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan terkait dengan adanya rapat pada tgl 13/03, namun Budwi membantah dengan adanya perkataan bahwa kasus ini jamannya pak dokter. “Kalau materi pemeriksaan saya nggak tahu dan tidak pernah bilang kalau ini kasus ini jamanya pak dokter,“ ungkap Budwi.

Lebih lanjut, Sekda mengatakan, pada waktu rapat dengan satker dirinya meminta agar terbuka pada penyidik Polda, agar memberikan keterangan dan data yang diminta. 

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video