Stabilkan Harga Minyak Goreng, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar
Editor: Rohman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Kamis, 06 Januari 2022 20:02 WIB
Menurut dia, kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang naik menjadi 1.340 dolar AS per metrik ton. Kenaikan harga CPO ini menyebabkan harga minyak goreng ikut naik cukup signifikan.
Khofifah menyampaikan, Pemprov Jatim kini tengah menunggu pasokan minyak subsidi dari Pemerintah Pusat. Ia juga memberi pemahaman kepada masyarakat sekitar bahwa kenaikan harga minyak goreng memang terjadi secara global, namun pemerintah terus berupaya mencari solusi agar harga bisa kembali stabil.
"Tidak hanya di Jatim saja. Di seluruh dunia mengalami (kenaikan). Saat ini kita masih menunggu pasokan dari Pemerintah Pusat. Harapannya minggu depan (minyak goreng subsidi) sudah bisa diakses masyarakat," kata Khofifah
Mantan menteri sosial ini menyebut, kenaikan harga minyak goreng ini juga turut menjadi penyebab kenaikan angka inflasi di Jatim. Pada agenda operasi pasar minyak goreng, ia didampingi Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, dan Kepala Disperindag Jatim, Drajat.
"Kondisi kenaikan ini (minyak goreng) bersamaan dengan kenaikan harga cabai rawit serta telur sehingga menjadi pemicu inflasi pada bulan November dan Desember 2021," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jatim per Tanggal 3 Januari 2022, Provinsi Jawa Timur mencatatkan tingkat inflasi sebesar 2,45 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dan 2019, yang mana setiap tahun mencatatkan 1,44 persen dan 2,12 persen.
Pada Desember 2021, dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK), Jatim mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,69 persen. Yaitu dari 106,52 pada bulan November 2021 menjadi 107,26 pada bulan Desember 2021. (cat/mar)