Rajin Silaturahim ke Santri-santrinya, Cara Gus Fahmi Ikuti Jejak Mbah Hasyim

Rajin Silaturahim ke Santri-santrinya, Cara Gus Fahmi Ikuti Jejak Mbah Hasyim KH. Fahmi Amrullah Hadzik, cucu Pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KH. M. Hasyim Asy'ari.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Aktivitas KH. Fahmi Amrullah Hadzik yang rajin silaturahim dan menyapa para santri di berbagai daerah, mirip apa yang dilakukan oleh kakeknya, Hadratussyekh KH. M. Hasyim Asy'ari. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Barisan Gus dan Santri (Baguss), HM Yusuf Hidayat, saat acara silaturrahmi cucu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari, Rabu (26/01).

Menurutnya, kegiatan silaturahim yang dilakukan Gus Fahmi, sapaan KH. Fahmi Amrullah, membawa misi untuk memperkokoh tali persaudaraan, utamanya sesama alumni Pesantren Tebuireng.

Baca Juga: Gus Fahmi Bantah Ada Pertarungan Politik Kiai dalam Pilkada Mojokerto 2024

"Silaturahim yang dikemas dengan pengajian kitab karya KH. M. Hasyim Asy'ari ini memberikan sinyal positif kepada alumni Pesantren Tebuireng dan sesama tokoh masyarakat, betapa pedulinya beliau terhadap para santri Tebuireng lintas generasi," ucap Yusuf.

"Kedatangan kiai ke suatu daerah di mana kita tinggal merupakan suatu kebahagian tersendiri bagi para alumni pesantren. Apalagi, kiai sendiri sampai berkenan mampir ke rumah alumni langsung, merupakan suatu kehormatan yang paling agung," ujarnya.

Kata Yusuf, KH. M. Hasyim Asy'ari sangat gemar bersilaturahim, bahkan menganjurkannya. Sebab, banyak manfaat dari kegiatan silaturahim.

Baca Juga: Gus Fahmi, Putra Kiai Chusaini Ilyas: Abah Saya Jangan Ditabrakkan dengan Kiai Asep

Dalam kitab, At Tibyan Fi Nahyi'an Muqata'atil Arham Wal Aqarib Wal Ikhwan dan Al Mawaiz, KH. M. Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai maksud dari tali silaturahim yang disambung.

Sebagaimana hadits Sayidah Aisyah, R.A, bahwa Nabi Saw bersabda kepadanya, barang siapa yang diberikan kelembutan, maka dia telah diberikan bagian kebaikan dunia dan akhirat. Sedang silaturahmi, bertetangga dengan baik, dan berbudi pakerti luhur adalah hal-hal yang bisa meramaikan dunia dan memperpanjang umur.(HR. Imam Ahmad)

Dalam nukilan hadis yang lain, dari Ibnu Abbas R.A. berkata, sesungguhnya Allah SWT benar-benar akan meramaikan kampung-kampung dengan sebuah kaum yang dianugerahi harta ruah melimpah, dan tiada satu pun orang yang memandang mereka dengan kebencian sejak mereka diciptakan. Ada yang bertanya, bagaimana hal tersebut terjadi wahai Rasul? Nabi menjawab, sebab silaturahim mereka. (HR. At Tabrani).

Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali

"Dengan demikian, maksud dari kegiatan silaturahmi Gus Fahmi dapat kita pahami bersama bahwa beliau memang meneladani kakeknya sekaligus memberikan teladan kepada para santrinya. Dengan rajin menyapa dan mengunjungi para santri Tebuireng di banyak tempat, menjadikan Gus Fahmi makin akrab dengan para alumni dan masyarakat," katanya.

"Membangun keakraban antara kiai dan santri tidak hanya dilakukan dan terjadi di dalam pesantren sewaktu mondok saja, namun harus tetap terbangun meski sudah pulang ke kampung halamannya. Bahkan, saat gurunya wafat pun seorang santri harus rajin berkirim doa-doa terbaik untuk gurunya," tambahnya.

Menurut Yusuf, ada manfaat lainnya dari kegiatan silaturahmi, yaitu untuk mengetahui potensi alumni dalam hal ekonomi dan wirausaha, membesarkan almamater, menjaring para calon anak didik baru, dan rupa-rupa lainnya.

Baca Juga: Kiai Asep: Biaya Pemenangan Mubarok Uang Halal, Bukan dari APBD

"Semoga, Gus Fahmi senantiasa diberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan. Sehingga dapat terus hadir di tengah kita untuk memberikan pencerahan dan bimbingan ruhani," pungkas Yusuf. (afa/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO